Sukses

Pedagang Mobil Bekas Cemaskan Keberadaan Mobil Murah

Keberadaan mobil murah dan ramah lingkungan berpotensi mempengaruhi penjualan mobil bekas.

Keberadaan mobil murah dan ramah lingkungan (low cost green car (LCGC) menimbulkan kekhawatiran para pedagang mobil bekas. Sebab kemunculan mobil murah berpotensi mempengaruhi penjualan mobil bekas.

Ini diungkapkan beberapa pedagang mobil bekas dari pantauan Liputan6.com, Rabu (25/9/2013). Hamid (50), pemilik showroom Jaya Abadi Motor, Pasar Minggu, Jakarta Selatan mengaku penjualan mobil bekas miliknya akan kalah saing dengan keberadaan mobil murah.

"Saya rasa ini akan berpengaruh terhadap penjualan mobil second nantinya. Prediksi saya bisa ada penurunan penjualan sampai 30%," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com.

Hal senada dikatakan Irawan (55), pemilik showroom Power Auto dikawasan WTC Mangga Dua, Jakarta Pusat. Bahkan dia mengatakan, dengan adanya mobil murah ini, akan menurunkan penjualan mobil bekas hingga 50%.

Dia pun mengaku akan berupaya memasarkan dengan lebih gencar agar penjualan mobil bekasnya tetap laku dan kalaupun turun tak terlampau banyak.

Seperti diketahui, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menerbitkan kebijakan mengenai mobil murah dan ramah yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 33/M-IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau. Produksi mobil ini diperediksi akan meningkatkan konsumsi BBM dan kemacetan yang terdesentralisasi diluar kota-kota besar.

Pembukaan jalan keberadaan mobil murah membuat beberapa produsen otomotif berani mengeluarkan gacoan mereka ke pasar. Sebutlah, Daihatsu dengan mobil murah Ayla, Toyota dengan Agya dan Honda dengan Brio Satria. (Dny/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini