Sukses

Emiten Marak Cari Dana dengan Terbitkan Saham Baru pada 2013

Aksi emiten untuk melakukan right issue/penawaran umum terbatas (PUT) cukup marak dilakukan sepanjang 2013.

Aksi korporasi penawaran umum terbatas/rights issue ternyata cukup marak dilakukan oleh emiten pada 2013. Suku bunga pinjaman yang naik dinilai menjadi salah satu pendorong emiten untuk mencari dana lewat right issue.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 Oktober 2013, total nilai rights issue mencapai Rp 24,74 triliun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan realisasi rights issue pada 2012 mencapai Rp 18,19 triliun.

Hingga kini total dana yang diperoleh dari pasar modal mencapai Rp 41,13 triliun. Dana itu terdiri dari hasil penawaran perdana saham sekitar Rp 14,19 triliun, rights issue sebesar Rp 24,74 triliun, dan waran sebesar Rp 2,21 triliun.  Untuk dana hasil penawaran obligasi korporasi/surat utang swasta mencapai Rp 44,84 triliun.

Kepala Riset PT Trust Securities,  Reza Priyambada mengatakan, langkah emiten melakukan rights issue untuk memenuhi kebutuhan ekspansi menghadapi perlambatan ekonomi. Selain itu, pelaksanaan right issue  sebagai salah satu sumber pendanaan untuk mengantisipasi tingginya bunga pinjaman dari perbankan. Saat ini suku bunga acuan/ BI Rate di level 7,25%.

"Emiten harus bertahan dalam kondisi apapun. Ya dari pada mereka kena beban bunga utang maka mereka lebih memilih untuk menerbitkan saham baru," ujar Reza, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (23/10/2013).

Hal senada dikatakan Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto. David menuturkan, pilihan right issue menjadi pilihan strategis untuk perseroan. Hal itu karena kenaikan tingkat suku bunga membuat biaya modal meningkat.
Right issue memang memberi emiten mendapatkan modal murah untuk belanja modal dan pengembangan usaha.

Sisi lain, right issue dapat membuat investor dan pelaku pasar akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya. David mengingatkan, agar investor juga dapat menghitung dulu antara dilusi dengan peningkatan pendapatan setelah right issue.

"Jika right issue dilakukan terlalu besar maka sahamnya akan banyak terdilusi. Jika bagus bahkan kalau perlu ikut menebus right issuenya. Tapi jika valuasinya turun terlalu jauh sebaiknya hindari, " kata David.

Reza juga mengingatkan kepada investor dan pelaku pasar untuk mempelajari prospektus yang dikeluarkan oleh emiten. Investor juga sebaiknya melihat tujuan penggunaan dana dan likuiditas saham di pasar.

Adapun rencana right issue emiten yang dilakukan pada kuartal keempat 2013 antara lain PT Provident Agro Tbk (PALM), PT ATPK Resources. Selain itu, ada juga PT Hanson International Tbk, PT Laguna Cipta Griya Tbk, PT Tribanyan Tirta Tbk, PT Voksel Electronic Tbk, PT Bank Mayapada Internasional Tbk, PT Bank OCBC NISP Tbk, dan PT Bank Windu Kentjana International Tbk. (Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.