Sukses

Indonesia Kekurangan Analis Pasar Modal

Jumlah analis di pasar modal Indonesia dinilai masih sangat sedikit.

Jumlah analis di pasar modal Indonesia dinilai masih sangat sedikit. Oleh karena itu, otoritas pasar modal mengharapkan penambahan analis seiring jumlah emiten yang semakin bertambah setiap tahun.

"Saat ini memang terjadi keterbatasan analis, keterbatasan analis itu yang harus dijawab industri, untuk memperbanyak populasi analis pasar modal, antara lain mendidk mahasiswa kayak galeri yang diberikan BEI dan mata kuliah yang berbau pasar modal," ujar Direktur Utama BEI,  Ito Warsito ketika ditemui di gedung BEI, Jakarta, Kamis (14/11/2013).

Ito mengakui, memang saat ini aksi bajak membajak analis pasar modal telah dilakukan persusahaan sekuritas. Hal itu seiring kebutuhan analis pasar modal yang begitu tinggi. Ia mengharapkan, jumlah analis dapat bertambah setiap tahun.

"Perusahaan asing butuh analis untuk mengcover 10-20 perusahaan. Otomatis membutuhkan 4-5 analis. Satu analis bilang saja bisa mengcover 5 perusahaan. Tapi tidak ada ukuran untuk satu analis bisa mengcover beberapa perusahaan," ungkap Ito.

Manajemen PT Bursa Efek Indonesia pun melakukan berbagai kerja sama dengan berbagai pihak terutama institusi pendidikan untuk mensosialisasikan pasar modal. Kerja sama dan sosiasalisi ke institusi pendidikan, menurut Ito, agar mahasiswa dapat mengetahui keadaan pasar modal Indonesia.

Pihaknya telah bekerja sama dengan 59 perguruan tinggi di Indonesia. Angka itu mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 hanya melakukan kerja sama dengan 50 perguruan tinggi.

"Minat cukup banyak. Minat dari kampusnya sendiri itu juga tinggi untuk mengirimkan mahasiswa dalam acara yang kita selenggarakan," tutur Ito.

Sebagai informasi, hingga 8 November 2013, jumlah emiten yang tercatat di BEI sekitar 480 emiten. (Dis/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini