Sukses

RI dan Emerging Market Jadi Penguasa Ekonomi Dunia 2030

70% pertumbuhan ekonomi global pada periode 2013-2030 akan berasal dari negara emerging market.

Ekonom Standard Chartered Indonesia Eric Sugandhi mengatakan, siklus super ekonomi global hingga kini masih berlangsung. Diperkirakan ekonomi dunia akan tumbuh pada kisaran 3,5% dalam rentang 2000 hingga 2030 mendatang. Pertumbuhan ekonomi dunia dalam rentang ini akan melampaui pencapaian 20 tahun terakhir yang hanya berkisar 3%.
 
Bahkan perekonomian global diyakini bakal semakin ditopang oleh aksi ekspansi yang menguat di penghujung dekade ini.

"Tiga tahun lalu, laporan kami mengenai siklus super menyebutkan bahwa dunia berada ditengah gejala siklus super ekonomi yang ketiga, yang sebanding dengan periode 1870-1913 dan 1946-1973 dimana juga terjadi perkembangan ekonomi dunia yang cepat," ujar Eric di Hotel Intercontinental Midplaza, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2013).

Seiring transformasi ekonomi di Asia, Afrika dan Amerika Latin yang ditopang oleh pertumbuhan populasi, pertumbuhan kelas menengah dan urbanisasi tinggi, kontribusi negara emerging market diproyeksikan bakal meningkat menjadi 63% terhadap produk domestik bruto (PDB) dunia pada tahun 2030. Saat ini, kontribusi negara berkembang relatif kecil yaitu hanya 37% dari PDB dunia.

"Peningkatan besarnya negara-negara yang tumbuh lebih cepat ini menjadi kunci utama dari siklus super tersebut," katanya.

Pertumbuhan ekonomi ini ditopang oleh neraca perdagangan dunia yang meroket menjadi US$ 75 triliun sepanjang periode 2000-2030. Peningkatan tajam ini ditopang perjanjian dagang baru ditingkat bilateral maupun kawasan, serta efek globalisasi dan internet yang mendorong perdagangan jasa dan barang.

Meski muncul skeptimise yang terlihat dari perlambatan ekonomi negara berkembang dan krisis Eropa, Eric memastikan, paket reformasi sederhana mampu memicu pemulihan pertumbuhan di beberapa negara emerging market seperti Indonesia, China, India, Indonesia, Nigeria dan Brasil.

Skala pertumbuhan ekonomi emerging market akan menjadi kunci terciptanya momentum pertumbuhan ekonomi dunia dimana 70% pertumbuhan ekonomi global pada periode 2013-2030 akan berasal dari negara berkembang ini. Sementara perdagangan di antara negara emerging market berpotensi menyumbang 40% perdagangan dunia pada 2030 atau naik dari posisi sekarang yang baru 18%.

"Misalnya, ekonomi dengan tingkat pertumbuhan melampaui 4%, terutama dari negera emerging market, kini menyumbang 37% dari PDB dunia, naik dari 20% dari tahun 1980 lalu. Porsi mereka diprediksi mencapai 56% menjelang 2030 dan Asia berpotensi menyumbang 2/5 PDB dunia pada tahun 2030," jelasnya.

Eric memperkirakan sebagian besar ekonomi negara maju akan pulih dari krisis keuangan tahun 2008-2009. Amerika Serikat bakal memiliki momentum pemulihan terkuat diantara negara maju dengan mayoritas necara keuangan sektor swasta yang kembali sehat.

"Negara dengan ekonomi terbesar dunia ini akan tumbuh rata-rata 2,8% pada periode (2013-2020 dan 2,5% pada dekade selanjutnya," tandas Eric. (Dny/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.