Sukses

Dirut Garuda Beberkan Trik Cegah Korupsi di Instansinya

Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengaku telah melakukan berbagai cara untuk menghindari terjadinya praktik korupsi di perusahaannya.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Emirsyah Satar mengaku telah melakukan berbagai cara untuk menghindari terjadinya praktik korupsi di lingkungannya.

Emir menuturkan aksi-aksi tersebut dilakukan secara bertahap untuk mengantisipasi tindak korupsi, mulai dari kegiatan sehari-hari para pegawai dengan merubah budaya mereka.

"Kami di Garuda melihat semua korupsi ini bagaimana kita merubah kultur, cara bekerja, cara berinteraksi dengan regulator dan lain-lain, kita lakukan bertahap, dari sikap kita sehari-hari," kata Emir di sela acara pekan anti korupsi, di Istora Senayan, Jakarta, Senin (8/12/2013).

Aksi pencegahan korupsi yang dilakukan maskapai ini seperti transparansi dalam melakukan pengadaan barang setiap tahunnya. Hal ini betujuan untuk mencegah terjadinya praktek korupsi di lingkungan Garuda.

Transparansi dalam pengadaan barang, menurut dia, akan membuat perusahaan bisa melakukan penghematan anggaran hingga 6,8%.

"Kalau dari pengadaan kita mikir pemikiran kami kalau hemat 3% cukup, ternyata sistemnya terbentuk (transparansi) menjadi 6,8%," ungkapnya.

Untuk memutus mata rantai terjadinya tindak korupsi, pihaknya membeli barang operasional langsung ke produsen. Langkah ini guna menghindari perantara yang memungkinkan adanya praktek korupsi.

"Contoh, kita hanya deal dengan produsen tidak melalui agen. Beli ban langsung ke pabrik, sparepart langsung pabrik, itu enak, jadi terbuka," tuturnya.

Selain itu, Garuda juga sudah menyiapkan kotak pengaduan penyimpangan (Whistle Blowing System) hal ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja untuk menghindari penyimpangangan.

"Dengan whistle blowing system banyak pelaporan, memperbaiki sistemnya, procurement transparan, baik laporan keuangan dan lainnya," pungkas dia. (Pew/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.