Wapres Ingatkan Askes Bikin Sistem BPJS yang Anti-Hacker

Wakil Presiden RI Boediono berpesan kepada PT Askes (Persero) untuk mempersiapkan sistem informatika anti sadap demi penyelenggaran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 1 Januari 2014.

Keamanan diperlukan mengingat pentingnya data-data peserta asuransi yang nantinya terdaftar dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

"Saya harapkan nanti harus dipikirkan semacam harus ada sistem yang menjaga security, misal data rusak karena serangan hacker," ungkap Wapres saat meninjau kesiapan pelaksanaan BPJS Kesehatan di Kantor Pusat PT Askes (Persero), Jakarta, Rabu (11/12/2013).

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Askes dinilai sudah mampu untuk menciptakan sistem yang canggih dan terproteksi. Termasuk di dalamnya kemampuan untuk menyediakan tenaga ahli.

"Saya yakin Askes punya ini (sistem dan tenaga ahli), nanti ada tambahan tenaga. Intinya sistem ini adalah nyawa dari program, kalau ada gangguan macet semua programnya," jelasnya.

Askes saat ini memiliki jumlah karyawan sebanyak 4.000 pegawai. Jumlah tersebut terbilang kurang dibandingkan kebutuhan tenaga pada saat Askes menjelma menjadi BPJS Kesehatan yaitu sebanyak 6.000 pegwai.

Untuk menambah kekurangan tersebut, Askes rencananya akan kembali merekrut pegawai sebanyak 1.500 orang pada 2014.

Terkait kesiapan sistem informasi, Askes mengaku sudah mempersiapkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) BPJS Kesehatan. Di dalam sistem  tersebut terdapat empat komponen diantaranya Sistem Aplikasi, infrastruktur dan Jaringan Komunikasi Data, menejemen database, serta operasional/SDM. (Yas/Shd/*)