Sukses

Dihantam The Fed, Harga Emas Masih Bisa Bertahan

Isu penarikan dana stimulus Bank Sentral Amerika Serikat (tapering The Fed) beberapa bulan terakhir telah membuat harga emas dunia naik turu

Isu penarikan dana stimulus Bank Sentral Amerika Serikat (tapering The Fed) beberapa bulan terakhir telah membuat harga emas dunia naik turun.

Meski demikian Manajer Operasi Lembaga Investasi Emas Pegasus Bullion asal Hong Kong, Max Tan sangat yakin nilai jual emas tak akan anjlok  saat The Fed benar-benar melakukan rencana tapering-nya.

"Sejauh ini, biaya pertambangan dan produksi emas tercatat naik. Harga emas sendiri tak mungkin dijual lebih rendah dari biaya produksinya. Mustahil harga emas turun," tegas Tan saat melakukan diskusi investasi emas di Grand Hyatt, Jakarta, Sabtu (14/12/2013).

Selain itu, harga emas juga tidak ditentukan oleh pemerintah di suatu negara seperti mata uang. Akan tetapi, nilai jual emas sangat bergantung pada permintaan masyarakat dan pasokan di pasaran.

"Selama permintaan tinggi, harga emas tak akan jatuh. Sekarang ini minat investor masih bagus dan permintaan emas  sedang tinggi, seperti yang terjadi di China," ungkap Tan.

Menurutnya, emas merupakan investasi yang paling tahan banting. Dia bahkan menganalogikan emas sebagai tameng saat nilai-nilai mata uang anjlok dan terjadi inflasi di suatu negara.

"Sejak krisis finansial pada 1997 terjadi, harga emas hanya turun 7% sementara mata uang bisa melemah hingga 20%," pungkasnya.(Sis/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini