Sukses

Asosiasi Pedagang: Jangan Bergantung pada Sapi Australia

Indonesia jangan terlalu bergantung pada sapi Australia yang harganya mahal. Harga daging sapi India jauh lebih murah ketimbang Australia.

Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mendukung langkah pemerintah apabila berniat mengimpor sapi potong maupun daging sapi dari India. Alasannya, negara ini harus bisa lepas dari ketergantungan impor daging Australia.

Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) APPSI, Ngadiran, kualitas sapi potong dan daging sapi asal negeri Bollywood itu tidak kalah bagus dengan daging ataupun sapi dari negeri Kanguru.

Dia bahkan mencoba meluruskan kabar tak sedap yang menghantam daging sapi dan sapi potong India karena kerap dituduh terkena penyakit.

"Kualitasnya bagus kok, jadi berita daging sapi dan sapi potong asal India penyakitan tidak benar. Itu cerita supaya daging mereka tidak laku," tegas dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Minggu (15/12/2013).

Di samping itu, kata Ngadiran, harga daging sapi India jauh lebih murah ketimbang dari Australia. Dia mengaku, harga daging beku India di tanah air berkisar antara Rp 55 ribu- Rp 65 ribu per kilogram (kg). Sedangkan harga daging sapi asal Australia sekitar Rp 80 ribu per kilo.  

Selama ini, lanjutnya, Indonesia mendapat pasokan daging sapi India dari Malaysia mengingat tak ada aktivitas penjagalan sapi di India karena sapi dianggap sebagai hewan suci.

"Sapi potong dari India dikirim ke Malaysia untuk disembelih, lalu masuk ke Indonesia dalam bentuk daging beku dan terdistribusi ke Kalimantan serta daerah lain. Hasilnya daging beku asal India laku kok di sini," terangnya.  

Ngadiran mengimbau supaya pemerintah segera mencari pasar baru untuk melakukan importasi daging sapi maupun sapi potong selain dari Australia. Salah satunya mendesak revisi Undang-undang (UU) Peternakan dan Kesehatan Hewan.

"Jangan mau terlalu dipermainkan terus oleh Australia. Mungkin saja mereka (Australia) membayar miliaran rupiah agar Indonesia impor daging sapi dari sana," ucapnya.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mendesak pemerintah segera mengkaji ulang UU Peternakan dan Kesehatan Hewan. Indonesia juga memerlukan payung hukum yang memperbolehkan negara ini untuk mengimpor sapi dari India.

"Karena kita review Mahkamah Konstitusi (MK), kita tidak bisa impor dari India. Padahal India negara yang luas sekali. Kita harus me-review UU itu, karena kalau tidak kita akan tersandera terus," papar dia.(Fik/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini