Sukses

Stabilkan Harga, Bulog Ingin Kuasai Cadangan Gula 300 Ribu Ton

Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai stabilitator yang ditunjuk pemerintah berharap bisa mengimpor gula sebanyak 300 ribu ton.

Pemerintah tengah berupaya untuk menambah suplai gula supaya tersebar merata di sejumlah wilayah Indonesia, terutama perbatasan. Caranya dengan meningkatkan cadangan gula hingga 300 ribu ton sehingga mampu menurunkan harga gula nasional.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai stabilitator yang ditunjuk pemerintah berharap bisa mengimpor gula sebanyak 300 ribu ton.

"Tapi Dewan Gula mengusulkan bisa mendapat cadangan gula 200 ribu-300 ribu ton. Kami akan sesuaikan dengan Dewan Gula dan arahan Menteri Perekonomian," terang dia usai Rakor Pangan di Jakarta, Rabu (18/12/2013).

Selain dari impor, kata dia, stok cadangan gula tersebut akan dipenuhi dari produksi gula para petani dalam negeri supaya tidak terjadi kebocoran (rembes) di daerah-daerah tertentu.

"Bulog akan menyesuaikan dengan stok dari petani yang masih ada, jangan sampai rembes di provinsi terkait, khususnya Jawa Timur. Gubernur setempat juga sudah menyampaikan surat agar jangan terjadi rembesan," katanya.

Dalam memenuhi cadangan gula dari domestik, Gita menuturkan, sedang mengkaji apakah akan melibatkan pemangku kepentingan seperti pabrik gula, pabrik gula refinansi, atau menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Makanya kami limpahkan ke Kepala Bulog untuk melakukan evaluasi yang terbaik sesuai analisa biaya, manfaat dan good corporate governance," ujarnya.

Ditemui di tempat yang sama, Kepala Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, sebagai stabilitator pihaknya mesti mengusai stok cadangan gula sekitar 300 ribu ton supaya mampu menyeimbangkan pasokan dan harga gula di sejumlah daerah.

"Untuk bisa jadi stabilisator gula harus menguasai stok 300 ribu ton dan mampu menyeimbangkan suplai di satu daerah yang kurang pasokan sehingga harga tidak berjolak," terang dia.

Sutarto menuturkan, pihaknya membuka pintu bagi siapa saja yang ingin bekerjasama dengan Bulog untuk memenuhi suplai gula. "Alternatifnya macam-macam, gandeng siapa saja karena prinsipnya kami bisa dapatkan suplai sebanyak mungkin sama dengan beras," paparnya. (Fik/Ndw)

Baca juga:

Bulog Raih Persetujuan Impor Gula Rafinasi

Kadin Usulkan Cabut Izin Pabrik Gula Rafinasi

Pemerintah Belum Bersikap soal Kebocoran Gula Rafinasi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini