Sukses

8 Negara yang Rakyatnya Paling Terobsesi Sama Duit

Sebagian besar penduduk negara berkembang merasa harus mencetak uang lebih banyak setiap harinya.

Menjadi orang sukses dan mencetak banyak uang telah menjadi impian hampir setiap orang di dunia. Tetapi baru-baru ini, perusahaan peneliti pasar global Ipsos justru menemukan negara-negara yang penduduknya terobsesi pada uang.

Seperti dikutip dari situs resmi Ipsos, Kamis (19/12/2013), hasil penelitian bertajuk Global Trends Survey Ipsos ini dihimpun dari 16.039 partisipan di 20 negara. Hasilnya cukup mengejutkan, sebagian besar penduduk negara berkembang merasa dirinya harus mencetak uang lebih banyak setiap harinya.

Sebaliknya, warga Eropa dan Amerika Utara justru merasa yakin dengan keuangan keluarga dan negaranya hingga beberapa tahun ke depan. Para partisipan dari dua benua tersebut mengaku tak terlalu menggebu-gebu saat bekerja untuk menghasilkan uang.

Salah satu indikator dalam menentukan kategori tersebut adalah dengan melihat persentase partisipan yang mengaku tertekan mencapai kesuksesan. Hasilnya secara global, sebanyak 46% dari seluruh partisipan yang mengikuti survei merasa tertekan untuk mengumpulkan banyak uang agar disebut sukses.

Uniknya, ternyata ada sebagian negara yang persentasinya melampaui rata-rata global tersebut. Berikut delapan negara dengan penduduk yang paling terobsesi sama uang:

1. China

Jumlah partisipan yang paling terobsesi sama uang: 68%

2. Afrika Selatan

Jumlah partisipan yang paling terobsesi sama uang: 66%

3. Rusia

Jumlah partisipan yang paling terobsesi sama uang: 66%

4. India

Jumlah partisipan yang paling terobsesi sama uang: 60%

5. Turki

Jumlah partisipan yang paling terobsesi sama uang: 53%

6. Korea Selatan

Jumlah partisipan yang paling terobsesi sama uang: 52%

7. Argentina

Jumlah partisipan yang paling terobsesi sama uang: 49%

8. Kanada

Jumlah partisipan yang paling terobsesi sama uang: 49%

(Sis/Ndw)

Baca juga:

6 Negara Paling `Matre` di Dunia

10 Negara Paling Dermawan di Dunia


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini