Sukses

Pasca Keputusan The Fed, IHSG Melanjutkan Penguatan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 31,76 poin ke level 4.228,04 pada pra perdagangan saham Kamis pekan ini.

Keputusan Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve untuk mengurangi program stimulus moneternya menjadi US$ 75 miliar berimbas ke bursa saham global dan regional. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun bergerak di zona hijau pada pra perdagangan saham Kamis (19/12/2013).

IHSG menguat 31,75 poin atau 0,76% ke level 4.228,04. Laju IHSG bergerak positif ini terus berlangsung hingga IHSG menguat 48,56 poin atau 1,18% ke level 4.244,84. Indeks saham LQ45 naik 1,95% ke level 710,58.

Penguatan indeks saham ini pun seiring 100 saham bergerak menguat dan tiga saham melemah. Sementara itu, 36 saham tidak bergerak.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 4.072 kali dengan volume perdagangan saham 130,01 juta. Nilai transaksi perdagangan saham sekitar Rp 174,19 miliar.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli mencapai Rp 106 miliar dan aksi jual senilai Rp 82,6 miliar. Sementara itu, investor domestik melakukan aksi beli senilai Rp 267 miliar dan aksi jual senilai Rp 292 miliar.

10 sektor saham menguat pada perdagangan saham pagi ini. Sektor saham infrastruktur naik 1,5%, sektor saham keuangan naik 1,43%, dan sektor saham industri dasar naik 1,85%.

Adapun daftar saham-saham yang menguat antara lain saham SMGR naik 4,07% menjadi Rp 14.050, saham AALI naik 2,16% menjadi Rp 23.700, saham MEDC naik 2,31% menjadi Rp 3.325, saham LPIN naik 5,05% menjadi Rp 5.200, dan saham CPIN naik 2,31% ke level Rp 3.325 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain saham RANC turun 2,94% ke level Rp 660 per saham, saham ASGR melemah 1,12% ke level Rp 1.760 per saham, saham SRIL melemah 2,08% ke level Rp 235, saham CFIN turun 1,23% ke level Rp 400, dan saham BRAU turun 1,04% ke level Rp 190 per saham.

Prediksi IHSG

Analis PT Samuel Sekuritas, Benedictus Agung mengatakan, IHSG bergerak menguat seiring penguatan bursa regional dan EIDO semalam. Namun demikian, sentimen negatif dari depresiasi rupiah diperkirakan membatasi penguatan IHSG hari ini. Resistance indeks saham berada di level 4.225.

Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka melemah ke level Rp 12.200 per dolar AS dengan kurs NDF juga melemah ke level Rp 12.190 per dolar AS. Sementara imbal hasil surat utang negara (SUN) 10 tahun masih relatif flat di level 8,42%.

Bursa saham Asia pagi ini dibuka menguat terutama bursa Jepang memfaktorkan penguatan bursa AS pasca tapering diumumkan.
Dalam riset PT First Asia Capital menyebutkan, kepastian The Fed mengurangi stimulusnya akan berimbas pada pergerakan IHSG hari ini. Penguatan diperkirakan masih berpeluang terjadi namun rawan aksi ambil untung.

Pasca keputusan The Fed, pelaku pasar akan kembali fokus pada kondisi makro ekonomi domestik seperti ancaman membesarnya defisit transaksi berjalan tahun depan. IHSG akan bergerak di kisaran 4.150-4.250. (Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini