Sukses

Rencana Bumi Resources Bayar Utang ke CIC Terancam Molor

Kemungkinan langkah manajemen PT Bumi Resources Tbk untuk melunasi sebagian utangnya kepada China Invesment Corporation (CIC) tertunda.

Salah satu pemegang saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yaitu Asia Resources Mineral, yang dahulu bernama Bumi Plc tidak dapat hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BUMI yang diselenggarakan pada Jumat (20/12/2013).

Dalam keterangannya di situs Bumi Plc, seperti ditulis Jumat (20/12/2013), manajemen Asia Resources Mineral menilai, pihaknya tidak tepat untuk berpartisipasi dalam RUPSLB Bumi pada 20 Desember 2013. Hal itu karena pihaknya masih melakukan proses pemisahan dengan grup Bakrie.

Oleh karena itu, perseroan tidak akan menghadiri dan menyertakan proxy dalam pemilihan suara pada agenda RUPSLB yang diadakan pada hari ini.

Agenda RUPSLB Bumi pada hari ini memutuskan untuk meminta persetujuan pemegang saham agar melakukan restrukrisasi utang ke China Invesment Corporation (CIC). Untuk melakukan aksi korporasi itu, perseroan harus mendapatkan persetujuan pemegang saham dan RUPSLB harus memenuhi kuorum.

Asia Resources Mineral yang masih memiliki sekitar 29,2% dari modal saham yang diterbitkan Bumi tidak dapat hadir maka ada kemungkinan RUPSLB Bumi tidak memenuhi kuorum.

PT Bumi Resources Tbk akan menyelesaikan sebagian besar utang kepada CIC. Untuk melunasi utang itu, perseroan melakukan perjanjian kesepakatan antara lain sebagian dari jumlah yang masih terutang kepada CIC akan ditukar (swap) dengan kepemilikan saham Perseroan sebesar 42% di dalam PT Bumi Resources Minerals Tbk.

Lalu sebesar 19% di dalam PT Kaltim Prima Coal serta dengan pengeluaran saham baru senilai US$ 150 juta di dalam perseroan.
Untuk merealisasikan transaksi penyelesaian utang ini, perseroan memerlukan persetujuan dari beberapa pihak terkait. Selain persetujuan dari pemegang saham, transaksi ini juga memerlukan persetujuan dari pemerintah dan para kreditur lain.

Dalam riset PT Samuel Sekuritas hari ini menyebutkan, ketentuan untuk quorum adalah hadirnya pemegang saham minimum 75% dari total saham beredar sementara Asia Resources Minerals kini masih memiliki 29,2% saham BUMI. Jika tidak kuorum, maka proses penerbitan saham baru serta rencana untuk debt equity swap dengan CIC akan tertunda. (Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini