Sukses

69% Pasokan Bensin Indonesia Berasal dari Luar Negeri

Indonesia bakal mengimpor Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium sebanyak 147.678 Kilo liter pada 2014.

PT Pertamina (Persero) memperkirakan Indonesia bakal mengimpor Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium sebanyak 147.678 Kilo liter pada 2014. BBM impor ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. 

Mengutip bahan pemaparan Pertamina saat rapat dengar pendapat dengar komisi VI DPR, importasi premium pada tahun depan memang meningkat dari realisasi tahun ini yang baru mencapai 87.223 KL year to date.

Pasokan premium dari dalam negeri,menurut Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2014, diperkirakan hanya akan mencapai 64,326 KL. Jika dipresentasekan, 30,34% pasokan premium tahun depan berasal dari dalam negeri dan 69,66% dari luar negeri.

Pertamina beralasan, peningkatan importasi BBM tersebut dipicu naiknya kebutuhan BBM yang diperkirakan mencapai 11% per tahun. Persoalan keterbatasan infrastruktur juga menyebabkan perusahaan masih harus mengimpor premium dari luar negeri.

Selain premium, Pertamina juga akan mengimpor minyak mentah 327.08 ribu barel per hari pada tahun ini. Pasokan minyak mentah yang berasal dari dalam negeri diperkirakan mencapai 506.14 ribu barel per hari. Dengan total pasokan mencapai 833,22 ribu barel per hari, kontribusi pasokan minyak mentah dari dalam negeri mencapai 61%.

Rencananya, pemerintah bakal mengimpor minyak mentah dari lima wilayah, yaitu Afrika Barat, Mediterania, pecahan Rusia, Asia Pasifik dan Saudi Arabia.

Minyak mentah impor yang diimpor Pertamina paling banyak berasal dari Saudi Arabia sebesar 34,67%, impor minyak mentah kedua berasal dari wilayah Mediterania 31,11%, Afrika Barat 25,79% , Asia Pasifik 5,25% dan pecaha Uni Soviet 3,18%.(Pew/Shd)

Baca Juga

Pertamina Sibuk Cari Dolar AS buat Impor BBM

Indonesia Tenggak 8,3 Juta Barel Minyak per Hari pada 2022

RI Stop Impor Minyak Jika Konsumsi BBM Bersubsidi Dibatasi

35% Minyak Mentah Impor RI Berasal dari Kawasan Konflik

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini