Sukses

Daya Tampung Air RI Cuma Beda 1 Tingkat dari Ethiopia

"Buktinya kalau hujan kita kebanjiran, kalau kemarau kita kekeringan,"

Indonesia masih menjadi salah satu negara dengan sumber daya alam (SDA) yang melimpah di dunia. Sayangnya, keberlangsungan SDA tersebut belum mampu dijaga dengan baik.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Dedy S. Priatna bahkan mengatakan, ketersediaan SDA seperti air bersih di Tanah air saat ini sudah mengindikasikan kekurangan. Padahal air menjadi salah satu hal penting bagi penunjang kehidupan manusia terlebih Indonesia juga memiliki sumber daya air yang melimpah.

Dedy menjelaskan, Indonesia hingga kini belum mampu memanfaatan sumber daya air lewat penydiaan penampungan air skala besar. Kondisini telah menjadi masalah utama dalam penyediaan air nasional.

Indonesia yang hingga kini masih mengandalkan penampungan air bervolume rendah seringkali mengalami kekurangan atau kelebihan jumlah air pada saat-saat tertentu.

"Buktinya kalau hujan kita kebanjiran, kalau kemarau kita kekeringan," ujarnya saat konferensi pers Kaleidoskop Pembangunan Infrastruktur tahun 2013 di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta Pusat, Selasa (24/12/2013).

Dari catatan Bappenas, Indonesia saat ini baru mampu menampung air sebesar 54 meter kubik per kapita per tahun. Sementara kebutuhan masyarakat Indonesia mencapai 1.975 meter kubik per kapita per tahun. Rendahnya daya tampung air di Indonesia menjadi penyebab air sering kali mengalir langsung ke laut manakala memasuki musim hujan. 

Padahal air tersebut dapat dimanfaatkan terlebih dahulu jika terdapat sistem penampungan yang bisa mengolahnya menjadi air tawar.

"Daya tampung kita itu hanya beda 1 tingkat dengan Ethiopia, itu sangat kecil sekali. Ini berbeda dengan negara tetangga kita yang sudah mencapai ribuan," ungkap Dedy. (Dny/Shd)

Baca Juga:

Proyek Ambisius Baru BUMN, Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Megaproyek Megah Bakal Hadir di Utara Jakarta

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.