Sukses

Harga Emas Diprediksi Tetap Berkilau di 2014

Beberapa analis justru menyatakan keyakinannya bahwa harga emas akan naik secara mengejutkan tahun depan.

Sepanjang tahun ini, harga emas terus merosot hingga ke level terendah dalam tiga puluh tahun terakhir. Namun, badan peneliti ekonomi Capital Economics justru optimis harga logam emas tersebut dapat kembali berkilau tahun depan.

Seperti dikutip dari CNBC, Kamis (26/12/2013), pengumuman Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk menarik dana stimulusnya pada Januari 2014  mendorong jatuh harga emas hingga nyaris menyentuh level terendahnya sepanjang tahun. 

Sebelumnya pada akhir Juni, harga emas sempat menyentuh harga US$ 1.180 per ounce saat pertama kali The Fed mengumumkan rencananya untuk menarik pembelian obligasinya.

Hingga saat ini, harga emas tercatat telah merosot hingga 24%. Keputusan The Fed itu juga membuat para investor kehilangan seleranya untuk berinvestasi emas. Akibatnya harga emas terus kehilangan kilauannya.

Meski demkian, beberapa analis justru menyatakan keyakinannya bahwa harga emas akan naik secara mengejutkan tahun depan.

"Harga emas memang akan merosot pada 2014 merespons kebijakan moneter AS, tetapi seiring sentimen negatif yang datang dari para investor, kami justru memandang harga emas akan mencuat naik," ungkap Kepala Riset Komoditas Capital Economics , Julian Jessop.

Diakuinya, tahun 2013 merupakan waktu yang dangat mengerikan untuk emas. Faktanya harga emas sempat naik setelah merosot parah pada kuartal ke-2 tahun ini.

Memang, harga emas sempat anjlok dari US$ 1.675 per ounce menjadi US$ 1.200 per ounce. Tetapi harganya kembali naik ke level US$ 1.400 sebelum akhirnya meroost kembali ke harga US$ 1.198 per ounce.

"Memang, kami memprediksi adanya peningkatan harga yang jauh lebih baik pada 2014. Jika harga emas sedang turun tahun ini ya biarkan saja," ungkap dia.

Jessop menjelaskan, ketidakstabilan zona euro tahun depan akan mendorong naik harga emas dan para investor akan kembali beralih pada logam mulia tersebut. Selain itu, kekhawatiran akan adanya deflasi dapat membuat harga emas kembali melambung.

Kekhawatiran seperti itu dapat memperburuk masalah utang ekonomi zona euro menjadi lebih lemah dan memaksa Bank Sentral Eropa untuk melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut  dan meningkatkan harga emas.

Faktor pendukung lainnya, adalah The Fed hanya mengurangi pembelian obligasinya tapi tetap melanjutkan dana stimulusnya sebesar US$ 75 miliar per bulan. Kondisi tersebut tetap akan menjadi penopang naiknya harga emas tahun depan.

"Kami melihat adanya kemungkinan harga emas menyentuh US$ 1.400 per ounce pada 2014 dan mungkin lebih tinggi lagi," tandasnya.(Sis/Nrm)

*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini