Sukses

Geser Bernanke, Janet Yellen Wanita Pertama yang Pimpin The Fed

Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed dalam waktu dekat memiliki pimpinan baru.

Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed dalam waktu dekat memiliki pimpinan baru. Ini setelah pencalonan Janet Yellen sebagai Gubernur The Fed akhirnya dikabulkan Dewan Parlemen AS.

Secara resmi, Yellen dipastikan menggantikan Gubernur The Fed Ben Bernanke yang masa kepemimpinannya akan berakhir pada 31 Januari 2014.

Mengutip laman Reuters, Selasa (7/1/2014), pemilihan Yellen sebagai pengganti Bernanke diputuskan melalui pemungutan suara yang berlangsung di Dewan Parlemen AS pada Senin (6/1/2014) dengan selisih perolehan suara 56-26.

Yellen memperoleh banyak dukungan dari anggota partai Demokrat, sementara banyak senator dari partai Republik menolak pencalonannya.

Dengan menggeser posisi Bernanke, Yellen sekaligus menjadi wanita pertama yang memimpin The Fed sepanjang sejarahnya selama 100 tahun berdiri.

Dia juga akan menjadi salah satu wanita tangguh yang memimpin bank-bank sentral secara global. Sementara saat ini Yellen masih menjabat sebagai Wakil Gubernur The Fed.

Berbicara soal The Fed, bank sentral tersebut telah memangkas suku bunga acuannya mendekati level nol pada akhir 2008 dan telah menggandakan neraca pengeluaran hingga lebih dari US$ 4 triliun melalui serangkaian program pembelian obligasi besar-besaran.

Pembelian obligasi sebesar US$ 85 miliar per bulan tersebut ditujukan untuk menekan biaya pinjaman jangka panjang.

Seiring dengan pergantiannya nanti, Yellen juga yang akan memimpin The Fed melancarkan penarikan dana stimulusnya secara bertahap hingga habis. 

Wanita berusia 67 tahun tersebut mendukung langkah tersebut yang diyakininya dapat mengurangi biaya pinjaman dan meningkatkan lowongan pekerjaan serta mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kebijakan tersebut akan mulai dilancarkan mengingat tingkat pengangguran AS merosot pada November ke level terendah dalam lima tahun terakhir sebesar 7%. Selain itu, ekonomi AS menunjukkan laju pertumbuhan tercepatnya dalam hampir dua tahun terakhir.

Tugas terbesar Yellen di bank paling berpengaruh di dunia ini adalah menjembatani proses penarikan dana stimulus AS dengan mulai mengurang pembelian asetnya secara perlahan.

Memang, pada Desember, Bernanke telah memulai proses tersebut dengan memutuskan untuk memangkas pembelian obligasinya menjadi US$ 75 miliar per bulan dari nilai beli awal sebesar US$ 85 miliar.

Seluruh program yang dikenal sebagai Quantitative Easing akan dihapuskan secara bertahap hingga akhir 2014 selama ekonomi AS terus menunjukkan pemulihannya.

Sementara itu, para anggota parlemen yang berasal dari partai Republik mengingatkan penundaan penarikan dana stimulus terlalu lama dapat menggangu neraca keuangan The Fed dan memicu inflasi atau gelembung harga aset.

Yellen merupakan orang pertama yang ditunjuk langsung Presiden Barack Obama dari Partai Demokrat untuk memimpin The Fed sejak Jimmy Carter menunjuk Paul Volcker untuk menjadi Gubernur The Fed pada 1979.

Meskipun sebelumnya, Bernanke juga ditunjuk Partai Demokrat, tetapi pencalonannya justru diajukan Presiden dari partai Republik yaitu George W Bush.

Dengan menunjuk Yellen sebagai calon pemimpin The Fed, Presiden Barack Obama mulai menunjukkan pengaruhnya dalam penentujan kebijakan ekonomi selama masa kepresidenannya berlangsung. (Sis/Nrm)

Baca Juga:

Profil  Janet Yellen si Calon Gubernur The Fed

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.