Sukses

Presiden Sebut PDB RI Masuk 15 Besar Ekonomi Dunia

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebutkan Product Domestic Bruto (PDB) Indonesia terus melesat.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebutkan Product Domestic Bruto (PDB) Indonesia terus melesat, dan kini menempati 15 besar ekonomi dunia. Dia pun bersyukur atas pencapaian Indonesia ini.

Alhamdulillah, PDB Indonesia menempati 15 besar ekonomi dunia,” kata Presiden SBY melalui akun twitternya @SBYudhoyono, Kamis (9/1/2014).

Pada kultwit itu, Presiden SBY juga melampirkan pertumbuhan PDB Indonesia sejak periode 1945-1965 sampai periode 2009-sekarang, yang peningkatannya jauh melesat pada periode 2004-2009 dan 2009-sekarang.

Jika periode 1945-1965, PDB Indonesia mencapai Rp 23,71 triliun, periode 1965-2000 sebesar Rp 955,75 triliun, periode 2000-2004 menjadi Rp 2.295,82 triliun, maka pada periode 2004-2009 melesat menjadi Rp 5.613,4 triliun, dan periode 2009-sekarang lebih melesat lagi menjadi Rp 8.241,86 triliun.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengungkapkan, era kejayaan negara-negara anggota BRIC, seperti Brazil, Rusia, India dan China akan mulai pudar.

Dan kini masa depan perekonomian dunia akan berada di genggaman empat negara yang disingkat MINT. Keempat negara berkembang penggerak ekonomi dunia di masa mendatang, antara lain Meksiko, Indonesia, Nigeria dan Turki. 

"Saya cek dengan Jim O'Neil (Ekonom Senior) untuk melakukan interview, dan dia tanya mengenai Indonesia. Jadi dilihat dari perkembangan terakhir istilah BRIC tidak sepenuhnya relevan lagi sekarang," ujarnya. 

Mengutip ucapan O'Neil, Chatib menyebut, bahwa empat negara dengan sebutan MINT itu sebagai New BRIC. Dia juga optimistis jika Indonesia tetap memiliki kekuatan ekonomi besar dalam perekonomian dunia. 

"Disebut New BRIC karena negara-negara itu punya pasar yang besar, pertumbuhan ekonomi yang sangat kuat, dan mereka lihat Indonesia tetap sebagai power economy," tegas dia. 

Chatib menambahkan, O'Neil sangat konsen terhadap permasalahan infrastruktur di Indonesia. Inilah yang menjadi tantangan besar bagi negara ini untuk bisa meningkatkan perekonomian domestik maupun global.(Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.