Sukses

Awali 2014, BI Pertahankan BI Rate 7,5%

Bank Indonesia memutuskan tetap mempertahkan BI rate di level 7,5%.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI rate) di level 7,5%. Bank sentral juga memutuskan landing facility tetap berada di level 7,5% begitu pula dengan fasilitas simpanan BI/Fasbi yang bertahan di 5,75%.

"Evaluasi menyeluruh tahun 2013 dan prospek ekonomi 2014 menunjukan kebijakan ini masih konsisten, menuju sasaran inflasi," kata Gubernur BI, Agus Martowardojo dalam keterangan pers di kantor BI, Jakarta, Kamis (9/1/2014).

BI mengatakan kebijakan untuk mempertahankan BI rate tersebut dianggap konsisten dalam mengarahkan inflasi sesuai dengan sasaran. Pada 2014, bank sentral memperkirakan laju inflasi akan mencapai level 4,5% plus minus 1%. Sementara pada 2015 ditargetkan 4% plus minus 1%.

Selain menyasar inflasi, bank sentral berharap level BI rate juga bakal mampu mengendalikan defisit transaksi berjalan ke arah yang lebih sehat, menurun, dan berkesinambungan.

Keputusan BI tersebut sejalan dengan sejumlah prediksi para analis yang memprediksi bank sentral kemungkinan besar akan tetap mempertahankan BI rate di level 7,5%.

Direktur PT Bahana TCW Asset Management, Budi Hikmat menyatakan hal itu mempertimbangkan sejumlah data makro ekonomi positif seperti tingkat inflasi 2013 di bawah target dan surplus perdagangan Indonesia pada November 2013.

Inflasi tahun 2013 tercatat 8,38% dari target 9%. Surplus perdagangan Indonesia pun tercatat US$ 776,8 juta pada November 2013. Selain itu, cadangan devisa tercatat US$ 99 miliar pada Desember 2013.

Saat ini langkah BI dinilai lebih kepada untuk merem defisit neraca transaksi berjalan dan menjaga rupiah dibandingkan inflasi. Menurut Budi, langkah mengatasi defisit tidak harus dari kebijakan moneter tetapi juga lewat kebijakan fiskal.

"80% BI Rate akan tetap di 7,5%. Berbagai indikator sudah mulai membaik. Saat ini BI memang lebih merem current account defisit atau defisit neraca transaksi berjalan. BI Rate pun tidak harus dinaikkan," kata Budi.

Hal senada dikatakan Analis PT Buana Capital, Alfred Nainggolan. Menurut Alfred, awal tahun ini BI belum akan menaikkan BI Rate. Hal ini melihat inflasi Desember sekitar 0,55% dan masih sesuai target BI.

"Pelaku pasar pun optimistis BI Rate tetap di 7,5%. Oleh karena itu, pengumuman BI Rate tidak akan terlalu mempengaruhi sentimen di bursa saham," kata Alfred.

Alfred menuturkan, bila BI memutuskan BI Rate tetap di kisaran 7,5% maka BI cukup yakin dengan perkembangan inflasi pada kuartal I 2014 sehingga inflasi tidak perlu diwaspadai lagi. Selain itu, BI juga masih cukup optimistis dengan selisih tingkat bunga BI Rate dan Fed Rate.

"Jadi masih cukup kuat untuk mendorong dana masuk, dan menahan dana keluar sehingga BI Rate tetap," tutur Alfred. (Yas/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini