Sukses

10 Raja Minyak Terkaya di Dunia (I)

Sebagai negara dengan industri pengolahan minyak terbesar di dunia, Rusia berhasil melahirkan banyak miliarder global.

Bukan rahasia lagi bahwa industri perminyakan dapat mendobrak pendapatan para pelaku bisnisnya. Sebagai negara dengan industri pengolahan minyak terbesar di dunia, Rusia berhasil melahirkan banyak miliarder global.

Seperti dikutip dari The Richest, Sabtu (11/1/2014), meski Timur Tengah terkenal sebagai kawasan penghasil minyak, tetapi kesuksesannya banyak terganjal ketegangan politik dan kerusuhan di kawasannya. Akibatnya, kekayaan pengusaha minyak asal Timur Tengah masih kalah jika dibandingkan harta para pebisnis asal Rusia.

Selama ini, Rusia benar-benar mendominasi perindustrian minyak di dunia. Banyak pemain besar di industri tersebut belajar pada Rusia dalam hal pengelolaan dan pengiriman minyak hingga mampu mereguk untung besar.

Hasilnya, sejumlah miliarder di Rusia datang dari industri minyak. Berikut 5 dari 10 miliarder minyak terkaya di dunia:




1. Charles dan David Koch

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Total kekayaan: Masing-masing senilai US$ 34 miliar

Dua bersaudara, Charles dan David Koch mencetak uang dengan cara kuno yaitu warisan keluarga. Perusahaan keduanya, Koch Industries didirikan ayahnya, Fred Koch yang berhasil mengembangkan cara baru untuk mengolah minyak mentah menjadi minyak.

Meski memiliki empat anak, hanya David dan Charles yang kini memimpin berbagai Koch Industries. Perusahaan tersebut tercatat sebagai perusahaan swasta kedua terbesar di AS dengan total penjualan per tahun mencapai US$ 115 miliar.

Kedua bersaudara ini tak pernah sungkan berbicara pada media dan terkenal pemurah. Dari perusahaan warisan keluarga itu, David dan Charles masing-masing mencetak total kekayaan senilai US$ 34 miliar.




2. Mukesh Ambani

3 dari 6 halaman

Total kekayaan: US$ 21,5 miliar

Pengusaha minyak asal India ini merupakan orang terkaya di negerinya. Saat ini Ambani memimpin Reliance Industries, perusahaan minyak yang didirikan ayahnya.

Meski Reliance Industries mulai merambah industri tekstil, tetapi di bawah kepemimpinan Ambani, perusahaan tersebut telah menjadi pemain besar di dunia perminyakan.

Reliance tercatat sebagai pemilik kilang terbesar di dunia. Perusaan warisan keluarga ini juga memiliki investasi yang kuat di bidang telekomunikasi dan eksplorasi gas.

Di luar bisnisnya, Ambani dikenal sebagai salah satu pengusaha pemilik properti termahal di dunia.







3. Mikhail Fridman

4 dari 6 halaman

Total kekayaan: US$ 16,5 miliar

Pria kelahiran Ukraina ini merupakan pemegang saham ketiga terbear di Alfa Group Rusia. Bersama beberapa rekan bisnisnya, Fridman mendirikan perusahaan patungan di bidang minyak.

Belajar di Moscow, pria berusia 49 tahun ini berupah menjadi miliarder setelah berkecimpung di dunia bisnis berkat perusahaan minyak TNK-BP yang berdiri pada 2012. Selain bisnis minyak, Fridman juga menjadi pemegang saham di perusahaan operator mobile terbesar di Ukraina, Kyivstar, dan perusahaan telekomunikasi Turkstar.






4. Viktor Vekselberg

5 dari 6 halaman

Total kekayaan: US$ 15,1 miliar

Pengusaha minyak super kaya asal Rusia, Viktor Vekselberg sangat berbeda dengan rekan bisnisnya yang lain. Dia dikenal sebagai profil yang rendah hati meski merupakan salah satu orang terkaya di dunia.

Perusahaan minyak yang didirikan TNK-BP yang didirikannya bersama rekan bisnis lain telah menjadi sumber kekayaannya. Selain itu, dia juga dikenal akrab dengan Presiden Rusia.

Sama seperti miliarder lainnya, pria ini sangat menyukai karya seni. Dia bahkan tak ragu-ragu membeli salah satu karya seni besar dunia senilai US$ 100 juta.





5. Vagit Alekperov

6 dari 6 halaman

Total kekayaan: US$ 14,8 miliar

Satu lagi pengusaha minyak asal Rusia Vagit Alekperov, yang menjadi salah satu miliarder dunia. Di usianya yang ke 63, hampir sepanjang hidupnya dihabiskan untuk berkarir.

Dia memulai karirnya di pengeboran minyak Uni Soveit. Setelah itu karirinya terus menanjak hingga dia berhasil menjadi presiden di LUKoil pada 1992 dan menjadi CEO pada 1993.

Kekayaan dan kerajaan minyaknya akan diwariskan pada sang anak agar menjadi bisnis keluarga secara turun menurun. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.