Harga Emas Bakal Makin Murah di 2014

Sepanjang 2013, harga emas terus menunjukkan kemerosotannya. Bahkan harga emas tercatat merosot dengan jumlah penurunan terparah sebesar 28%. Lantas bagaimana proyeksi harga emas di 2014?

Seperti dikutip dari Forbes, Senin (12/1/2014) tahun lalu harga emas di pasar spot anjlok dengan persentase yang sama pada peningkatan indeks saham S&P 500. Sementara tahun ini, Chief Investment Officer Charles Lewis Sizemore memprediksi harga emas masih akan terpuruk sepanjang 2014 di level US$ 1.000-US$ 1.100 per ounce.

Menurutnya, tahun ini terdapat beberapa faktor yang berpotensi menekan harga emas. Pertama, tingkat inflasi diprediksi mencapai level yang ditakuti para penggemar emas sejak krisis 2008. Angka inflasi saat ini hanya berada di level 1,2% sementara harga-harga energi terus merosot.

Faktor berikutnya adalah langkah Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk menarik dana stimulusnya dari US$ 85 miliar menjadi US$ 75 miliar per bulan. Rencana The Fed untuk terus mengurangi peredaran uangnya hingga habis dikhawatirkan dapat memicu tingkat inflasi ke level yang jauh lebih tinggi.

Penekan harga emas lainnya adalah defisit anggaran The Fed yang masih terlalu tinggi. Meski memang angkanya diprediksi merosot sekitar 3,3% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Sementara itu, para penambang emas terus berusaha mengurangi risiko kerugian dengan menjual produksinya sekaligus menjadi sinyal yang sangat negatif pada pasarnya. Faktor terakhir yang turut berperan menekan harga emas adalah persaingan ketat dari Bitcoin dan mata uang virtual lainnya.

Dengan semua faktor tersebut, harga emas yang sempat memuncak selama 12 tahun harus kembali ke masa penuh pelemahan. Lebih spesifik, Sizemore memprediksi harga emas di pasar spot akan anjlok hingga berkisar antara US$ 1.000 hingga US$ 1.100 per ounce. (Sis/Ndw)