Sukses

Asal Usul Bitcoin dan Penemunya yang Misterius

Meski penggunaannya mulai ramai diminati di Indonesia, tapi masih banyak masyarakat yang tidak memahami mata uang bitcoin. Apa itu bitcoin?

Meski penggunaannya mulai ramai diminati di Indonesia, tetapi masih banyak masyarakat yang tidak memahami mata uang bitcoin. Maklum, bitcoin merupakan mata uang virtual dan tidak berwujud seperti lembaran kertas atau logam layaknya alat transaksi pada umumnya.

 

Pemilik bitcoin dapat melakukan transaksi melalui berbagai perangkat elektronik seperti komputer selama tersambung dengan internet. Keunikan bitcoin tidak hanya terletak pada penggunaannya tetapi juga pada penemuannya.

Bagaimana tidak, hingga saat ini, penemunya yang disebut-sebut bernama Satoshi Nakamoto masih menjadi misteri. Sebagian peneliti mencoba menyibak rahasia di balik nama tersebut dan hanya menemukan jalan buntu. Bahkan meski telah didaulat menjadi miliarder karena transaksi bitcoinnya, pemilik nama Satoshi Nakamoto ini tidak pernah menunjukkan batang hidungnya ke depan publik.

Layaknya mata uang lain, bitcoin juga memiliki keunggulan dan kelemahan. Salah satu keunggulannya adalah peran bitcoin sebagai mata uang yang sangat kecil terkena pemalsuan. Sementara kelemahan bitcoin diantaranya adalah potensi hilang dokumen (file-nya terkena virus atau diretas) yang tinggi.

Lalu bagaimana sejarah penemuan bitcoin hingga penggunaannya mampu tersebar secara global hingga saat ini? Berikut asal usul bitcoin seperti dikutip dari situs resmi Bitcoin, Forex Tickets, The Motherboard Vice, dan sejumlah situs lainnya, Senin (13/1/2014):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Bitcoin, mata uang yang seperti apa?

Berbicara soal definisi, secara umum bitcoin merupakan mata uang virtual yang memungkinkan masyarakat melakukan transaksi finansial secara langsung dengan menggunakan perangkat elektronik tertentu.

Lebih jelasnya, bitcoin bukan mata uang khusus di sebuah negara atau bank. Nilai mata uangnya ditentukan hanya berdasarkan penggunaannya dan pasar valuta asing (valas).

Penerbitan bitcoin dilakukan melalui kode komputer gratis dan jumlahnya tidak boleh melebihi 21 juta guna mencegah munculnya kebijakan inflasi. Bitcoin juga tidak memiliki pusat operasi seperti bank untuk memegang catatan transaksi yang dilakukan.

Meski demikian, catatan rekening masih tercatat dalam jaringan bitcoin secara acak di komputer. Selain itu, bitcoin juga menggunakan sistem kriptografi untuk pembayaran antara dua pihak.

Pengiriman bitcoin juga dapat dilakukan secara langsung antara penjual dan pembeli atau melalui pihak ketiga seperti PayPal. Selain itu, bitcoin juga dapat ditukar dengan mata uang konvensional seperti euro, dolar dan lainnya. Tetapi pertukarannya hanya dapat dilakukan melalui jaringan internet seperti MtGox.

3 dari 7 halaman

Penemu Bitcoin masih menjadi misteri

Hingga saat ini pembahasan asal-usul dan penemu Bitcoin akan bermuara pada satu nama, yaitu Satoshi Nakamoto. Bernama tapi tak berwujud sepertinya sangat tepat menggambarkan pemiliki nama Satoshi Nakamoto yang masih menjadi misteri sampai sekarang.

Tak ada catatan mengenai identitas Nakamoto atau rekaman penciptaan bitcoin yang dilakukannya. Tetapi dalam profilnya di situs P2P Foundation, Nakamoto mengklaim dirinya sebagai seorang pria berusia 38 tahun yang tinggal di Jepang.

Hal ini tentu sangat janggal melihat keahliannya dalam berbahasa Inggris dan seringkali menggunakan ejaan Amerika Serikat yang sangat kental dalam tulisannya. Terlebih lagi, software bitcoin tidak didokumentasikan dan dilabeli dalam bahasa Jepang.

Selain itu, format bahasa Inggris yang tertulis dalam karyawannya menunjukkan bahwa Nakamoto memang pria berkebangsaan Inggris. Para peneliti yakin, Nakamoto merupakan nama seseorang atau suatu kelompok dan tengah berusaha mengelabui publik dengan berbagai penyamarannya.

Namun peluncuran pertama software bitcoin menyebarkan spekulasi bahwa penciptaannya tak mungkin hanya dilakukan oleh satu orang dan merupakan upaya kolaboratif bersama. Spekulasi tersebut membuat Satoshi Nakamoto diduga bukan nama satu orang tapi sebagai sekelompok orang yang menciptakan bitcoin.

Sejumlah peneliti berusaha mengungkapkan identitas penemu yang sebenarnya tetapi selalu berujung jalan buntu. Siapakah Satoshi Nakamoto? Identitasnya masih tertutup rapat hingga saat ini.

4 dari 7 halaman

Asal-usul Bitcoin

Nakamoto mengklaim dirinya telah mengerjakan proyek Bitcoin sejak 2007. Pada 2008, dia mempublikasikan sebuah laporan penelitian bertajuk The Cryptography Mailing List di metzdowd.com. Isi laporannya mengenai deskripsi bitcoin sebagai mata uang digital.

Satu tahun kemudian, dia merilis software bitcoin dan meluncurkan jaringan serta unit mata uang pertamanya yang terkenal super canggih. Dengan penyebarannya secara global di internat, beberapa sistem pertukaran baru pun muncul pada 2010.

Setelah itu, pertukaran file bitcoin dari satu komputer ke komputer lain semakin mungkin dilakukan dengan harga yang lebih rendah. Sementara itu, konsep mata uang digital pertama kali muncul pada 1999 dari Wei Dai yang dikenal dengan b-money.

Mata uang tersebut secara signifikan menginspirasi Bitcoin tetapi disertai dengan peningkatan sistem keamanan dan legitimasi bagi para penggunanya. Nakamoto sebagai penemunya diketahui sangat aktif dalam memodifikasi software bitcoin dan memberikan informasi teknis di forum bitcoin hingga kontaknya mulai sulit dilacak pada pertengahan 2010.

Sampai beberapa bulan sebelum dia menghilang, hampir semua modifikasi pada kode bitcoin diselesaikan dengan baik oleh Nakamoto. Dia mulai jarang menerima kontribusi pada siapapun. Sebelum dia benar-benar menghilang, dia menunjuk Gavin Andresen sebagai penerusnya dan memberinya akses masuk ke proyek Bitcoin SourceForge dan salinan password-nya.

5 dari 7 halaman

Keunggulan penggunaan bitcoin

Layaknya mata uang konvensional, bitcoin juga memiliki keunggulan dan kelemahan dalam penerapannya. Berbicara soal keunggulan, bitcoin terkenal dengan tingkat keamanan yang tinggi.

Selama ini, mata uang konvensional dikenal sangat rawan terhadap pemalsuan. Tetapi penerapan sistem kriptografi yang diterapkan pada bitcoin membuat para pemiliknya terhindar dari risiko serupa. Selain itu, bitcoin mampu berperan sebagai mata uang global.

Meski setiap negara telah memiliki mata uang masing-masing, bitcoin tetap mampu hadir dan masuk ke dalam sistem finansial di negara manapun. Bitcoin tak mengenal batas negara, tidak goyah karena kondisi politik di pemerintahan, dan tidak terpengaruh apapun.

Kehebatan lainnya adalah bitcoin dapat berperan sebagai pelindung dari tingkat inflasi. Bitcoin juga dapat menekan laju inflasi yang berlebihan.

Selain itu, bitcoin merupakan bentuk baru tabungan masyarakat yang diterapkan dengan sistem yang tidak merepotkan. Selain itu dengan menabung bitcoin, semua perantara keuangan yang biasa dilakukan di bank-bank dapat dihilangkan. Para pemegangnya juga tak perlu membayar biaya layanan dan registrasi.

6 dari 7 halaman

Kelemahan penggunaan bitcoin

Di tengah berbagai keunggulan bitcoin, mata uang digital yang satu ini ternyata menyimpan sejumlah kelemahan yang dapat berisiko pada penggunaannya. Kelemahan pertama dari bitcoin adalah nilai mata uangnya yang tidak stabil. Bitcoin merupakan mata uang yang bersifat spekulatif. Sementara saat ini belum cukup banyak perusahaan yang menawarkan pembelian dan penjualan produk-produk dengan bitcoin sebagai alat pembayarannya.

Berikutnya, sebagai mata uang virtual, bitcoin disimpat dalam bentuk file digital atau dikenal dengan sebutan wallet file yang sangat berisiko terhadap aksi peretasan oleh hacker. Pasalnya, wallet file serupa dengan fungsi dompet penyimpan uang tunai.

Wallet file yang disimpan di hard disk peralatan elektronik juga sangat rentan pada kerusakan. Selain itu, jika terjadi serangan virus pada hard disk, semua bitcoin di wallet file menghilang begitu saja.

Belum lagi risiko isi hard disk pemilik bitcoin terhapus tanpa sengaja. Lebih menyakitkan dari uang tunai, Anda kehilangan semua isi dompet tanpa bisa ditelusuri kemana hilangnya. Selain itu, orang-orang yang memiliki keahlian di bidang komputerisasi berpotensi mencuri uang-uang tersebut.

Risiko lain yang harus ditanggung pemilik bitcoin adalah peredarannya yang tidak dikendalikan pemerintah atau lembaga keuangan berwenang. Akibatnya kondisi tersebut membuka peluang besar untuk melakukan tindakan kriminal seperti pencucian uang dan penghindaran pajak.

Kurangnya kendali pemerintah juga membuat bitcoin tampak tidak bernilai. Selain itu, sebagian pengamat keuangan menganggap bitcoin sebagai mata uang ilegal karena tidak didorong perundangan yang sah di mata hukum.

7 dari 7 halaman

Satuan mata uang bitcoin

Seperti mata uang pada umumnya, bitcoin juga dirasa perlu memiliki satuan khusus dalam penyebutannya. Terdapat banyak diskusi yang digelar para penggiat bitcoin guna menciptakan satuan untuk bitcoin. Hingga saat ini, penggunaan bitcoin digunakan dengan batasan satuan sebanyak 8 desimal.

Sejumlah nama yang diajukan diantaranya dimulai dari 1 bitcoin dengan lambang 1 BTC. Berikutnya adalah 0,01 BTC yang setara dengan 1 cBTC atau 1 centibitcoin. cBTC juga sering diucapkann dengan sebutan bitcent.

Selanjutnya adalah 0,001 BTC yang nantinya akan disebut 1 mBTC atau 1 millibitcoin. Sebutannya saat ini masih bervariasi seperti mbit, millibit atau bahkan bitmill. Di atasnya terdapat 0,000001 BTC yang sama dengan 1 microbitcoin dan dikenal sebagai ubit atau microbit.

Meski memiliki satuan, tetapi nilainya tak pernah bisa disetarakan dengan penggunaan nilai tukar mata uang pada mata uang konvensional. Sementara denominasi terkecil dari bitcoin sekaligus menjadi sebutan yang sangat spesial adalah `satoshi`. 0,00000001 BTC sama dengan 1 satoshi yang namanya disesuaikan dengan sang penemu. (Sis/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.