Sukses

Mampukah Rupiah Bertahan di Level 11 Ribu per Dolar AS?

Nilai tukar rupiah tak terlalu terpengaruh kebijakan larangan ekspor mineral mentah.

Laju nilai tukar rupiah awal pekan kemarin menguat cukup signifikan bahkan sempat menembus level 11 ribu per dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan ini terjadi karena rupiah diterpa sejumlah respon positif dari pasar.

Sentimen yang muncul tersebut diantaranya rilis kenaikan suku bunga LPS sebesar 25 basis poin (bps) dan pemberitaan optimisme kenaikan cadangan devisa di negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia yang juga mengalami kenaikan dengan posisi per akhir Desember 2013 senilai US$99,39 miliar.

Kepala Riset PT Trust Securities, Reza Priyambada dalam ulasannya, Rabu (15/1/2014) menilai, penguatan rupiah juga tak terlalu terpengaruh dimulainya penerapan undang-undang larangan ekspor mineral mentah.

Kebijakan ini tidak terlalu mendapat respon negatif karena adanya dispensasi dari Pemerintah untuk perusahaan yang berkomitmen mengembangkan smelter.

"Apresiasi Rupiah juga ditopang rilis melemahnya data nonfarm payrolls AS," kata Reza.

Laju Rupiah diperkirakan bergeraj di atas target resisten Rp 12.183. Sementara kurs tengah Bank Indonesia berada di rentang Rp 12.115-12.000 per dolar AS. (Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini