Sukses

Pasokan Sembako di Pasar Aman Meski Hujan Deras

Curah hujan dengan intensitas tinggi membuat harga sayuran di pasar tradisional merangkak naik.

Curah hujan dengan intensitas tinggi membuat harga sayuran di pasar tradisional merangkak naik. Hal ini lantaran kurangnya pasokan yang disebabkan oleh terganggunya panen akibat hujan. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi bahan kebutuhan pokok.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI) Ngadiran mengatakan, untuk harga bahan kebutuhan pokok saat ini masih relatif belum mengalami kenaikan yang signifikan.

"Harga tidak bergerak banyak, masih aman, ini diluar beras karena itu dikendalikan Bulog. Kalau barang pabrikan tidak begitu pengaruh dengan cuaca," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta seperti ditulis Senin (20/1/2014).

Dia mengatakan, untuk bahan kebutuhan pokok, jika mengalami kekurangan pasokan lebih disebabkan oleh terhambatnya distribusi akibat kondisi jalan yang terendam banjir. Hal hingga saat ini diakuinya belum ada laporan mengenai gangguan tersebut.

"Tetapi arus distribusi kalau memang kena banjir sampai jalur-jalurnya putus itu yang jadi penyebab (terganggunya pasokan). Yang sifatnya pabrikan belum ada laporan, sehingga belum terjadi perubahan harga," jelasnya.

Namun, Ngadiran menilai, jika dalam 2-3 hari ke depan curah hujan belum mengalami penurunan maka berpotensi menimbulkan gangguan pada distribusi sehingga bukan tidak mungkin memberikan pengaruh pada harga.

"Kalau dalam 2-3 hari hujannya tetap seperti ini, sembako menjadi rawan. Kenaikannya belum bisa diperkirakan, kalau memang kondisinya berat dan situasinya tidak memungkinkan untuk jalannya distribusi, akhirnya persediaan makin menipis," kata dia.

Untuk antisipasi ini, menurut Ngadiran, para pedagang pasar pun tidak bisa menambah pasokan untuk mengamankan persediaan barang yang dijual. Hal ini karena para pedagang di pasar tradisional tidak memiliki modal lebih untuk memperbanyak pasokan barang. Sehingga pedagang hanya bisa pasrah bila terjadi kenaikan harga akibat kelangkaan barang.

"Mau tambah pasokan modalnya kurang, kalau hutang nanti keuangannya jadi tidak seimbang. Mau beli banyak juga menaruhnya dimana? karena kiosnya kecil-kecil. Ujung-ujungnya yang menikmati kartel-kartel lagi," tandasnya. (Dny/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini