Sukses

Kelas Menengah RI Lambat Naik Kelas Dibandingkan Malaysia

Indonesia bahkan diperingatkan bakal masuk jebakan kelas menengah jika tak segera berbenah.

Sebagai sesama negara berkembang, Indonesia dan Malaysia mengalami nasib berbeda dalam mengelola masyarakat kelas menengah baru. Dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 dunia, Indonesia saat ini memang terus dipenuhi golongan kalangan masyarakat konsumtif atau biasa disebut masyarakat perpenghasilan menengah (midle income).

Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Eko Prasojo mengakui peningkatan kelas penduduk kelas menengah Indonesia menjadi masyarakat berpenghasilan atas terlalu lamban.

"Kita juga mendapatkan satu peringatan dimana Indonesia berpotensi terjebak dalam midle income trap (jebakan kelas menengah) yaitu suatu kondisi dimana Indonesia akan didominasi kelompok kelas menengah seterusnya," kata Eko saat ditemui di Gedung BPK, Jakarta, Senin (20/1/2014).

Kondisi berbeda justru terjadi di beberapa negara di kawasan Asia. Pemerintah dari negara tetangga Indonesia berhasil dengan cepat mengangkat kualitas masyarakat kelas menengah di negaranya.

"Kita lihat Malaysia melewati secara cepat, Korea, kemudian China, tapi Indonesia tak menjauhi perangkap midle income ini," jelas Eko.

Diakuinya, lambannya peningkatan kelas masyarakat tersebut tidak terlepas dari pengaruh sistem birokrasi pemerintahan yang kurang efektif. Tidak hanya itu, Indonesia juga menghadapi tiga masalah mendasar yang selalu dihadapinya dalam upaya meningkatkan kualitas penduduknya.

"Efektivitas pemerintahan Indonesia juga tidak lebih bagus dari Malaysia dan Singapura. Tiga tahun belakangan Indonesia selalu dihadapkan dengan tiga masalah, birokrasi, korupsi dan infrastruktur," katanya. (Yas/Shd)

Baca Juga

125 Juta Orang Kaya Baru Bakal Huni Indonesia

2014, Tahun yang Rapuh Buat Ekonomi RI

Kapan Indonesia Keluar dari Jebakan Kelas Menengah?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini