Sukses

PLN Rugi Rp 18,5 Miliar Gara-gara Banjir Jakarta

PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan tanggerang mencatat kerugian Rp 18,5 miliar akibat banjir yang melanda wilayah Jakarta.

PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan tanggerang mencatat kerugian Rp 18,5 miliar akibat banjir yang melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak pekan lalu.

Menurut General Manager PLN Disjaya, M Sulastyo, dana itu dipakai untuk pembelian 40 ribu meteran listrik  yang rusak karena terendam banjir. Pergantian meteran listrik pelanggan tersebut akan dilakukan secara bertahap, setelah banjir surut.

"Itu kerugian yang kami hitung sementara. Sedangkan instalasi listrik PLN tidak ada yang rusak," kata Sulastyo saat ditemui di sela Raker PLN di Tangerang, seperti ditulis Jumat (24/1/2014).

Sulastyo menjelaskan, dampak banjir di wilayah Jakarta terhadap instalasi kelistrikan tidak separah tahun lalu.  Pada 2013, banjir telah merendam 1.500 gardu distribusi, sedangkan tahun ini terdapat 500 gardu yang dipadamkan.

"Pada tahun lalu, ada gardu induk yang tenggelam. Bahkan pembangkit listrik tenaga uap ( PLTGU) Muara Karang ikut diselimuti air. Kalau tahun ini  tidak, hanya gardu distribus yang tenggelam dengan jumlah lebih sedikit," papar dia.
Sulastyo menuturkan, petugas PLN terus melakukan revisi, pembersihan, dan assessment terhadap gardu distribusi yang dipadamkan demi keamanan dan keselamatan masyarakat saat banjir.

Pemadaman gardu distribusi dilakukan apabila lingkungan pelanggan terendam, gardu distribusi terendam, atau keduanya terendam. Hingga Kamis sore, jumlah gardu yang masih dimatikan sebanyak 194 gardu distribusi.
"Gardu masih dimatikan karena kondisi masih belum memungkinkan untuk dinyalakan baik dari sisi instalasi masyarakat maupun PLN," terang dia. (Ndw)

Baca juga:

Emiten Kakap Tak Lagi Dapat Jatah Subsidi Listrik

Subsidi Dicabut, Tarif Listrik Industri Besar Bakal Fluktuatif

Per 1 Mei, Tarif Listrik Pelanggan Kakap Naik Turun Bak Pertamax

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini