Sukses

Rupiah Paling Perkasa Diantara Mata Uang Negara Berkembang

Kurs referensi rupiah untuk pertama kali pada 2014 berhasil menembus level di bawah 12 ribu, tepatnya 11.886 per dolar AS.

Penurunan jumlah defisit transaksi berjalan di Indonesia berhasil mengangkat rupiah menjadi mata uang negara berkembang dengan penguatan terbaik sepanjang tahun ini. Padahal tahun lalu, rupiah menjadi mata uang dengan pelemahan nilai tukar terparah.

Seperti dikutip dari data valuta asing (Valas) Bloomberg, Jumat (14/2/2014), kurs rupiah di pasar bank domestik menguat 1% dan sukses menyentuh level 11.840 per dolar AS pada perdagangan pukul 8:51 waktu Jakarta. Level tersebut merupakan yang terkuat sejak 3 Desember.

Selama sepekan, rupiah tercatat telah menguat 2,5%, tertinggi sejak Oktober lalu. Uniknya, sekitar dua pekan sebelumnya, perusahaan keuangan global, Morgan Stanley memprediksi rupiah dapat menyentuh 11.800 per dolar AS pada akhir tahun jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terpilih sebagai presiden.

Rupiah berhasil menembus level tersebut setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya (BI rate) di level 7,5%. Keputusan itu diambil setelah defisit transaksi berjalan pada kuartal IV 2013 menurun menjadi 1,98% dari sebelumnya 3,8% dari produk domestik bruto (PDB) pada kuartal IV-2013.

Data tersebut melecut naik rupiah hingga 1,8% dalam dua hari hingga mampu menyentuh level 11.868 per dolar AS pada perdagangan di Jakarta. Angka tersebut menunjukan penguatan terbesar tahun ini.

Sementara itu, dana global telah berhasil memompa lebih dari US$ 1 miliar ke dalam saham dan obligasi Indonesia pada 2014 setelah pemerintah melaporkan neraca perdagangan nasional mengalami surplus pada Desember.

"Tekanan risiko pada rupiah mulai mereda setelah terjadi penyempitan defisit transaksi berjalan. Ketidakpastikan politk juga akan mengurangi tekanan pada rupiah mengingat kandidat terkuat calon presiden Indonesia merupakan seorang reformis," ungkap ekonom ING Group NV Joey Cuyegkeng di Manila.

Keperkasaan rupiah juga tercatat dalam data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR). Rupiah untuk pertama kalinya sejak tahun ini, menembus level di bawah 12.000 per dolar AS.

BI melaporkan kurs referensi rupiah akhir pekan ini berada di level 11.886 atau menguat cukup tinggi hingga 197 poin.

Pada penutupan sehari sebelumnya, rupiah bertengger di level 12.073 per dolar AS. (Sis/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.