Sukses

Keran Impor Siap Dibuka Menyusul Mahalnya Harga Pangan

Pemerintah memberi sinyal membuka keran impor untuk mengendalikan harga pangan di beberapa daerah bencana.

Pemerintah memberi sinyal membuka keran impor untuk mengendalikan harga pangan di beberapa daerah bencana. Hal ini menyusul kenaikan harga cabai dan sayur mayur di daerah pasca meletusnya Gunung Kelud di Jawa Timur.

"Kami tidak tahu angkanya (impor) tapi saya mau utarakan, penting mana harga mahal atau harga terjangkau," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi di kantor Kemenko, Jakarta, Senin (17/2/2014).

Di sisi lain, tambah dia, pemerintah wajib melindungi produksi dalam negeri dari serbuan impor. Namun dilema muncul ketika harga pangan melonjak akibat keterbatasan stok pangan nasional.

"Untuk mendapatkan harga terbaik harus ada interaksinya. Jadi harus dijaga, kalau barang tidak ada, dan harga melambung tentu kita harus menyeimbangkannya," tutur dia.

Lutfi mengakui bahwa ada gangguan jalur distribusi bahan pangan akibat bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini, termasuk peristiwa erupsi Gunung Kelud. Padahal sentra beberapa komoditas pangan berada di jalur rawan gunung tersebut.

"Di sentranya kita tidak boleh naik. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saja baru bisa jalan setelah tim SAR jalan pada satu atau dua hari ini," ujar dia.

Saat kondisi sudah tenang, Lutfi memastikan bakal berkoordinasi dengan seluruh instansi pemerintah terkait, termasuk Kementerian Pertanian (Kementan).

"Kita harus koordinasikan sama-sama dan untuk mendapatkan suatu angka (impor) dan saya sudah menghubungi Pak Suswono (Menteri Pertanian). Yang penting adalah kestabilan harga," pungkasnya. (Fik/Nrm)

*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.