Sukses

Pasar Tradisional Dekat Letusan Gunung Kelud Mulai Dibuka

Beberapa pasar tradisional di sejumlah daerah yang dekat dengan letusan Gunung Kelud di Provinsi Jawa Timur sudah mulai kembali dibuka.

Beberapa pasar tradisional di sejumlah daerah yang dekat dengan letusan Gunung Kelud di Provinsi Jawa Timur sudah mulai kembali dibuka. Aktivitas perdagangan kembali dibuka meski pembeli masih terbilang sedikit.

“Kami telah menugaskan staf ke lapangan untuk mengetahui lebih jauh apa yang bisa dibantu kepada pedagang pasar tradisional. Sejauh ini mereka memerlukan masker dan peralatan pembersih pasar agar pasar dapat segera beroperasi kembali. Kabupaten yang membutuhkan bantuan tenda jualan sebagai pasar darurat akan segera kami bantu”, ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dalam keterangannya, Selasa (18/2/2014).

Pasar yang berada dekat dengan lokasi letusan antara lain di Kota Kediri (Pasar Setono Betek, Pasar Bandar, dan Pasar Pahing), Kota Blitar (Pasar Sutojayan dan Pasar Wlingi) dan Kota Malang (Pasar Dinoyo, Pasar Blimbing, Pasar Tawangmangu, Pasar Oro-Oro Dowo, dan Pasar Klojen). Pasar tersebut memang terkena abu vulkanik, tetapi tidak ada yang mengalami kerusakan.

Kondisi yang sama juga terjadi di pasar yang berada di Propinsi D.I Yogyakarta (Kab. Gunung Kidul, Kab. Sleman, Kab. Bantul, Kab. Kulonprogo, dan Kota Yogyakarta) dan Propinsi Jawa Tengah (Kab. Purworejo, Kab. Klaten, Kab. Sukoharjo, Kab. Sragen, Kota Surakarta, Kab. Magelang, Kab. Boyolali, dan Kab. Karanganyar) pasar tersebut sudah mulai beroperasi, namun pembelinya masih sedikit.

"Kondisi saat ini sudah mulai dibersihkan dan beraktivitas kembali, namun pengunjung pasar masih sepi," jelas dia.

Dia memastikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan lembaga/instansi terkait guna mendukung kelancaran logistik bahan pangan pokok ke titik bencana/masyarakat yang terkena bencana.

Kemendag juga terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan Dinas Daerah untuk mengetahui dampak letusan terhadap distribusi, pasokan, dan harga bahan pokok.

“Sampai saat ini, secara nasional ketersediaan bahan pangan pokok masih cukup. Yang perlu diperhatikan adalah pasokan ke depan karena sumber pasokan bahan pangan pokok, khususnya produk hortikultura yang berasal dari beberapa daerah di Jawa Timur mulai berkurang”, tegas Mendag.(Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.