Sukses

Sentimen The Fed Bikin Harga Emas Turun

Harga emas melemah didorong aksi ambil untung investor menjelang risalah pertemuan The Federal Open Market Committee.

Harga emas tergelincir setelah berada di level tertinggi didorong aksi jual investor untuk merealisasikan keuntungan. Selain itu, pembelian fisik mulai turun.

Harga emas untuk kontrak April turun US$ 4 atau 0,40% ke level US$ 1.320,4 per ounce. Penurunan harga emas ini dipicu dari aksi ambil untung investor mengantisipasi risalah pertemuan The Federal Open Market Committee.


Analis menilai, pelaku pasar ingin mengetahui lebih detil alasan bank sentral Amerika Serikat (AS) melakukan pengurangan dana stimulus moneternya pada Januari.


Risalah pertemuan bank sentral AS (The Fed) pada Januari menunjukkan The Fed sepakat untuk terus mempertahankan pengurangan dana stimulus moneternya. Beberapa analis merasa, pimpinan baru The Fed, Janet Yellen enggan untuk mengubah arah kebijakannya. Hal itu membuat dolar AS menguat, dan emas menjadi tidak menarik.


Harga spot emas turun 0,21% ke level US$ 1.318,20 per ounce. Lalu melemah turun 0,4% ke level US$ 1.317 per ounce. Bullion emas telah naik 9% sepanjang 2014. Harga emas sempat menyentuh level terkuat di US$ 1.332,10 per ounce pada Selasa 18 Februari 2014.


Meski demikian, kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi global masih mendukung pergerakan harga emas. Apalagi secara teknikal, harga emas ada kemungkinan naik.


"Setelah menyentuh level US$ 1.300, harga emas mengalami konsolidasi sebelum bergerak lebih tinggi lagi," ujar Ronald Leung, Chief Dealer Lee Cheong Gold Dealers, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (20/2/2014).

Leung menambahkan, saat ini untuk tidak membeli secara agresif dalam bentuk fisik.

"Mendekati level US$ 1.320, kami melihat banyak pembelian tetapi sedikit, dan juga ada juga yang menjual. Tetapi secara teknikal harga emas telah meningkat. Apakah itu dapat mematahkan ke level US$ 1.350, kita harus melihatnya," kata Leung. (Ahm)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini