Sukses

Pembangunan Ekonomi Fokus di Darat, Sektor Kelautan Terbengkalai

Ketua Kadin, Suryo B. Sulisto menuturkan, wilayah kelautan indonesia menghadapi berbagai masalah akibat pembangunan ekonomi hanya di darat.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia hingga saat ini dinilai belum mampu mengatasi banyaknya permasalahan wilayah kelautan. Lantaran selama ini pemerintah hanya fokus pada pembangunan di wilayah daratan.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto mengatakan sejak lebih dari enam dekade pembangunan ekonomi Indonesia berorientasi pada daratan. Akbatnya perhatian terhadap laut dan kelautan sangat rendah.

"Meskipun demikian tidak berarti bahwa laut kita dalam kondisi perawan. Sebaliknya, secara keseluruhan laut kita menghadapi permasalahan yang serius," ujar Suryo saat memberikan sambutan pada acara Indonesia Ocean Investment Summit di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (1/10/2014).

Dia menjelaskan, masalah pertama berkaitan dengan buruk dan lemahnya pengelolaan laut sebagai habitat. Pengelolaan yang lemah selama ini telah menyebabkan berbagai kerusakan habitat kelautan. Berbagai polutan telah mencemari laut yang sebagian besar datang dari dararan melalaui sungai-sungai.

"Berbagai polutan yang mencemari laut telah menciptakan apa yang dikenal dengan dead zones, di mana kehidupan biota laut praktis tidak dapat hidup," lanjutnya.

Sementara itu, kerusakan terumbu karang dan mangrove bukan saja menyebabkan kerusakan pantai, tetapi juga telah mengancam populasi ikan di dekat pantai. Pencemaran laut oleh bahan-bahan kimia juga mempunyai implikasi ekonomi dan kesehatan bagi warga Indonesia.

Dengan kondisi demikian ekspor ikan Indonesia ke negara lain menghadapi persyaratan kesehatan yang sangat ketat. Kalau pencemaran ini tidak dikendalikan maka ekspor perikanan akan terancam.

"Regulasi tentang kelautan masih sangat langka, sedang UU Kelautan juga baru saja di terbitkan. Ikan tangkapan darin laut mendapatkan pengawasan kesehatan dengan sangat minim karena kita tidak dapat menelusuri di mana dan kapan ditangkapnya," kata dia.

Masalah kedua adalah kelemahan dalam memanfaatkan sumber daya kelautan. Dunia dewasa ini menghadapi masalah overfishing yang mempunyai implikasi luas terhadap ekonomi dan aspek kehidupan manusia.

"Ilegal fishing yang selama terjadi merupakan akibat dari kelemahan dalam melakukan pengelolaan sumber daya kelautan. Bagi para ilegal fishermen, laut Indonesia merupakan lahan yang  unattended  atau tidak terjaga serta juga ununitlized  atau tidak termanfaatkan," ungkapnya.

Oleh karena itu untuk meniadakan ilegal fishing, lanjut Suryo, pemerintah harus melakukan dua hal, yaitu menjaga dan memanfaatkan meski sangat sulit untuk wilayah kelautan Indonesia yang begitu luas.

"Dengan demikian kekurangan tersebut harus diatasi dengan meningkatkan pemanfaatan atau utilization dengan mengerahkan armada perikanan nelayan setempat sampai ke laut lepas. Peluang bagi nelayan setempat untuk mencapai laut bebas ini harus mendapatkan perhatian yang tinggi," tandasnya. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini