Sukses

Menko Perekonomian: Penguatan Rupiah Bukan Prioritas Utama

Menko Perekonomian, Sofyan Djalil menuturkan, kestabilan nilai tukar rupiah membuat pengusaha bisa melakukan perencanaan keuangan perusahaan

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil menanggapi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang hari ini (3/12/2014) menyentuh level Rp 12.300. Menurut Sofyan, stabilitas kurs rupiah lebih penting dibandingkan penguatan mata uang.

"Yang penting rupiah itu bukan soal lemah, tapi stabil. Terdepresiasi dalam range stabil, jadi jangan berpikir rupiah menguat itu prioritas yang utama, tapi yang penting stabil," terang dia di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (3/12/2014).

Ia menuturkan, stabilitas nilai tukar rupiah penting bagi pengusaha supaya tidak menjadi beban dan bisa melakukan perencanaan keuangan perusahaan. Menurut Sofyan, hal terpenting pemerintah berusaha menjaga fundamental ekonomi Indonesia bersama Bank Indonesia (BI).

"Kami akan menekan inflasi, memperbaiki sektor riil supaya investasi cepat masuk dan rupiah menguat. Jadi yang kami lakukan lebih sistemik," pungkas dia.

Data valuta asing Bloomberg, Rabu (3/12/2014), menunjukkan nilai tukar rupiah dibuka melemah di level 12.287 per dolar AS. Nilai tukar rupiah juga sempat menembus level 12.303 per dolar AS pada perdagangan pukul 8:19 waktu Jakarta.

Hingga menjelang siang, nilai tukar rupiah terus berfluktuasi dan bertengger di kisaran US$ 12.280 - 12.306 per dolar AS. Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia menunjukkan nilai tukar rupiah mengalami koreksi 19 poin ke level 12.295 per dolar AS. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.