Sukses

Jagal Sapi di Malang Kompak Naikkan Harga Daging

Harga daging sapi di Malang naik Rp 3.000 per kilogram.

Liputan6.com, Malang - Para jagal sapi di Malang, Jawa Timur, kompak menaikkan harga daging sapi Rp 3.000 per kilogram (kg). Keputusan itu diambil seiring dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. 
 
“Harga BBM naik, ongkos transportasi ikut naik. Karena itu jagal sapi di Kota Malang bersepakat menaikkan harga daging,” kata Ketua Himpunan Pengusaha Muslim Indonesia Seksi Jagal Malang, Abu Hasan, Jumat (5/12/2014).
 
Keputusan menaikkan harga daging sebesar Rp 3.000 per kg itu dinilai sudah ideal sehingga tidak terlalu memberatkan para pedagang daging eceran di pasar tradisional. “Angka itu sudah jalan tengah, tidak terlalu tinggi,” ucap Hasan.
 
Selain karena kenaikan harga BBM, sambung dia, para jagal juga kesulitan mendapat sapi hidup jenis Brahma. Dampaknya, jumlah sapi yang dipotong pun ikut turun dari rata-rata sebelumnya sebanyak 45 ekor sapi menjadi hanya 30 ekor sapi.
 
“Kami kesulitan mendapatkan sapi impor jenis brahma, jumlah sapi yang dipotong ikut turun,” tandas Hasan.
 
Sikap para jagal menaikkan harga daging itu berimbas pada harga daging sapi di pasar tradisional ikut naik. Jika sebelumnya harga daging kualitas bagus sebesar Rp 100 ribu per kg, kini naik menjadi Rp 103 ribu per kg.
 
“Harga daging naik sejak 3 Desember karena ada surat edaran dari jagal sapi,” kata Abdul Azis, salah seorang pedagang daging di Pasar Klojen, Kota Malang.
 
Kendati demikian, hal itu tidak mempengaruhi minat beli masyarakat. Sejauh in penjualan daging di tempat Azis tetap sama seperti biasanya, yakni menghabiskan sebanyak lebih dari satu kuintal daging. Artinya, konsumsi masyarakat tetap normal seperti biasanya.
 
“Penjualan tetap sama seperti biasanya, daya beli masyarakat tidak terpengaruh,” papar Azis.
 
Kepala Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Malang, Djoko Sudadi, membenarkan adanya kenaikan harga daging karena kesepakatan para jagal sapi di Kota Malang.
 
“Kenaikan harga itu sesuai usulan para jagal sapi. Pertimbangannya, ongkos transportasi naik karena kenaikan harga BBM,” kata Djoko.(Zainul Arifin/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.