Sukses

Berapa Prediksi Bank Dunia Ekonomi RI Bisa Tumbuh?

Jika mengacu ke data, pertumbuhan ekonomi Indonesia ini lebih besar dibandingkan prediksi negara Asia lain seperti Thailand.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini sebesar 5,2 persen pada tahun ini dan terus meningkat di 2016 dan 2017 yang masing-masing sebesar 5,5 persen.

Ini terungkap dalam laporan Bank Dunia bertajuk Prospek Ekonomi Global, Rabu (14/1/2015). Jika mengacu ke data, pertumbuhan ekonomi Indonesia ini lebih besar dibandingkan prediksi negara Asia lain seperti Thailand.

Negara Gajah Putih ini diprediksi hanya memiliki pertumbuhan ekonomi sebesar 3,5 persen di 2015. Baru kemudian naik di 2016 sebesar 4 persen dan 2017 sebesar 4,5 persen.

Namun pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di bawah China yang diprediksi sebesar 7,1 persen, dan turun di 2016 sebesar 7 persen dan 2017 sebesar 6,9 persen.

Bank Dunia dalam laporannya menyebutkan, di beberapa negara, hal domestik yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia seperti mengurangi ketidakpastian politik dan sosial ketegangan sehingg meningkatkan rasa percaya diri, dan mendorong investasi lebih kuat dan konsumsi.

Namun secara global, Indonesia termasuk dengan beberapa negara berkembang lainnya dikatakan akan menghadapi tiga tantangan kebijakan utama.

Pertama, kebijakan moneter dan nilai tukar mungkin harus beradaptasi dengan lebih normal dalam sektor keuangan yang akhirnya akan menemani pemulihan negara-negara berpenghasilan tinggi.

Kemudian beberapa berkembang negara-negara yang menghadapi lingkungan siklus jinak harus membangun kembali ruang fiskal, yang akan memungkinkan mereka untuk menggunakan kebijakan fiskal countercyclical bila diperlukan.

Ketiga, negara-negara berkembang perlu untuk mengimplementasikan struktur reformasi yang mempromosikan penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan, dan perdagangan.

Kebijakan-kebijakan tersebut akan mengurangi efek samping jangka panjang dari demografi yang kurang menguntungkan di banyak negara berkembang negara dan perdagangan global yang lemah.

Selain itu, mereka akan berperan dalam mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi yang
diperlukan untuk mencapai target kemiskinan. (Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini