Sukses

Pertamina Tambah Pasokan Elpiji 3 Kg di Semarang

Kenaikan harga Elpiji 3 kg bisa mencapai 100 persen atau di level Rp 30 ribu per tabung di tingkat pengecer.

Liputan6.com, Semarang - Sulitnya mencari Elpiji bersubsidi atau Elpiji 3 kg di Semarang, Jawa Tengah, membuat harga tak rasional lagi. Kenaikan harga Elpiji 3 kg bahkan bisa mencapai 100 persen atau mencapai Rp 30 ribu per tabung di tingkat pengecer.

Untuk memecah kebuntuan tersebut, PT Pertamina Marketing Operation Region IV Jateng-DIY menggelar extra dropping atau penambahan jumlah elpiji tabung ukuran 3 kg di sejumlah wilayah.

Menurut Manajer Domestik Gas Region IV CD, Sasongko menjelaskan, extra droping itu memang sengaja ditujukan untuk normalisasi harga. Dengan tingginya suplai di masyarakat, diharapkan masyarakat tak sulit mencari elipiji bersubsidi dan harga kembali normal.

"Extra dropping yang sudah dilakukan, hingga hari ini mencapai 8 persen, atau setara 2.032.826 tabung dari alokasi bulan Januari 2015 yang mencapai 24.013.640 tabung untuk Jateng-DIY," kata Sasongko, Jumat (16/1/2015).

Selain untuk normalisasi harga, extra droping dilakukan untuk menjawab berita bahwa permintaan tabung 3 kg sangat tinggi.  "Kami ingin pastikan kondisinya aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," katanya.

Ia mengimbau masyarakat tidak perlu terburu-buru melakukan pembelian untuk selanjutnya dijadikan stok di rumah masing-masing. Menurutnya, jika pembelian terlalu kencang maka akan merepotkan distribusi yang dilakukan oleh Pertamina.

"Sejauh ini kami melihat kondisi di tingkat pangkalan sudah mulai kondusif. Mengenai harga di beberapa tempat, usai kami melakukan ekstra dropping harga otomatis akan turun," katanya.

Sementara itu, mengenai permintaan Kabupaten dan Kota untuk penambahan kuota, pihaknya tetap menyesuaikan kebutuhan di lapangan mengingat konsumsi Elpiji 3 kg harus tepat sasaran. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, ada peningkatan antara 6 persen hingga 8 persen untuk jumlah konsumsi elpiji 3 kg pada tahun ini.

Untuk masing-masing Kabupaten dan Kota yang mengajukan penambahan kuota, Sasongko mengatakan sejauh ini penambahan dilakukan antara 3 persen hingga 5 persen. Penambahan yang termasuk tinggi ada di Solo, wilayah keresidenan Surakarta, dan Banyumas yang mencapai 4 persen, sedangkan untuk Jawa Tengah bagian utara salah satunya Semarang penambahannya hanya sekitar 2 persen.

Sebelumnya Anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah, Riyono meminta agar Pertamina berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan untuk mengatasi tingginya Elpiji 3 kg. Riyono, anggota komisi B meminta agar digelar semacam operasi pasar.

"Jangan melempar batu sembunyi tangan dengan menyebut itu hanya isu atau permainan pengecer karena pengecer bukan organ resmi Pertamina. Apalagi memang belum ada perangkat hukum untuk pengawasan distribusi barang bersubsidi itu," kata Riyono. (Edhie Prayitno Ige/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.