Sukses

Investasi Meroket, Penyerapan Tenaga Kerja Malah Merosot

Nilai investasi mencapai Rp 463,1 triliun pada 2014 namun hanya menyerap tenaga kerja sekitar 1,33 juta tenaga kerja.

Liputan6.com, Jakarta Nilai investasi Indonesia di periode tahun lalu sebesar Rp 463,1 triliun telah menyerap tenaga kerja sampai 1,33 juta orang. Dilihat dari realisasi nilai, penanaman modal sepanjang 2014 jauh meningkat dari capaian 2013 yang sebesar Rp 398,6 triliun. Namun dari penyerapannya tenaga kerja justru menurun.

Dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rabu (28/1/2015), penyerapan tenaga kerja pada 2013 mencapai 1,83 juta orang dengan realisasi investasi Rp 398,6 triliun. Tapi merosot menjadi 1,33 juta tenaga kerja untuk penanaman modal senilai Rp 463,1 triliun.

Rinciannya, sebanyak 260.156 tenaga kerja di kuartal I 2014, sedangkan kuartal II sebanyak 350.803 tenaga kerja terserap, naik lagi di kuartal III menjadi 349.377 tenaga kerja dan 470.510 di kuartal IV tahun lalu. Secara keseluruhan 1.330.846 tenaga kerja.

Sedangkan kondisi di 2013, total penyerapan tenaga kerja menembus 1.829.950 orang. Mencakup 361.924 di kuartal I, meningkat di kuartal II menjadi 626.376, kemudian turun di kuartal III menjadi 411.543 dan 430.107 pada kuartal IV 2013.

Kepala BKPM, Franky Sibarani mengatakan, tren investasi sepanjang tahun lalu ada aksi wait and see dari investor sehingga pencapaian investasi dari kuartal per kuartal tidak melonjak signifikan. Hal ini berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja.

"Tapi kalau dilihat kuartal per kuartal ada peningkatan penyerapan tenaga kerja cukup tinggi. Sebab sektor yang berinvestasi di Indonesia cukup besar menyerap tenaga kerja, seperti konstruksi, industri makanan dan minuman, industri logam, elektronik, pertanian dan perkebunan," terang dia. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini