Sukses

JK: Ponsel Dalam Negeri Tak Kalah Saing

Wapres Jusuf Kalla mendorong, produsen lokal untuk gencar promosi besar-besaran terkait pembuatan ponsel dalam negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengunjungi pabrik smartphone buatan perusahaan dalam negeri, PT Sat Nusapersada saat kunjungan kerja ke Batam.  JK diterima oleh Presiden Direktur PT Sat Nusapersada Abidin, yang menjelaskan tahapan pembuatan ponsel padanya.

Setelah melihat-lihat pabrik selama hampir 1 jam, JK menuturkan ponsel jenis apapun sebenarnya bisa diproduksi dalam negeri, tapi kalah populer soal merk. Oleh karena itu, ia menganjurkan ponsel dalam negeri gencar beriklan.

"Sebenarnya seperti handphone atau apapun bisa dibuat dalam negeri, karena itu saya minta dia promosi besar-besaran untuk kerja sama dengan katakanlah Telkomsel, operator, untuk memperkenalkan kalau kita juga sudah produksi hp dallam negeri," kata JK, di Batam, Jumat (6/2/2015).

Turut mendampingi JK adalah Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara. Ia langsung diberi tugas untuk membantu ponsel dalam negeri ini lebih dikenal publik. Selain itu, JK juga meminta agar Menteri Perindustrian Saleh Husin turun tangan.

Bila nanti ponsel dalam negeri sudah maju, maka bisa berdampak pada pengurangan impor ponsel dari Cina. Namun, untuk bisa demikian, diperlukan kualitas dan harga jual yang tak kalah saing.

Abidin dalam kesempatan ini juga mempersoalkan kekurangan industri pendukung di Indonesia dalam produksi ponsel. JK pun menjelaskan, industri tersebut akan tumbuh seiring dengan pertumbuhan industri sendiri. JK juga berjanji akan memberikan insentif, tapi masih perlu pembicaraan lebih lanjut.

"Soal pajak, soal apa nanti kita atur lebih lanjut." imbuhnya.

PT Sat Nusapersada sendiri memproduksi smartphone 4G LTE dengan merk IVO, bekerjasama dengan PT Tata Sarana Mandiri untuk desainnya. Produk itu diluncurkan pada 4 Juli di Batam. Abidin menyampaikan perusahaannya siap memproduksi ponsel itu sampai 3 juta unit per bulan. (Silvanus A/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini