Sukses

BI Rate Turun, BNI Masih Enggan Pangkas Bunga Kredit

Direktur Utama BNI, Gatot Suwondo menuturkan, perbankan tidak hanya mengacu pada BI Rate untuk menentukan bunga kredit dan deposito.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia telah menurunkan tingkat suku bunga acuannya atau BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 7,5 persen. Dengan tingkat suku bunga acuan yang turun tersebut ternyata tidak semata-mata langsung diikuti oleh pelaku industri perbankan untuk langsung menurunkan suku bunga kredit dan depositonya.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, salah satunya. Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo mengaku masih belum mau menurunkan beberapa suku bunga pinjamannya dalam waktu dekat ini.
‎

"Ini referensi, belum tentu sama di pasar, jadi kami lihat dulu risikonya, OJK mengawasi kami risk based nya juga, jadi jangan kira tidak berdampak," kata Gatot di Jakarta, Rabu (18/2/2015).

Dia menjelaskan, perbankan tidak hanya mengacu pada BI rate untuk menentukan bunga kredit dan deposito, melainkan juga harus dianalisa dari segi risiko jika suku bunga diturunkan dan dinaikkan.

Dalam menjalankan lini bisnisnya, Gatot mengaku, BNI baru menaikkan suku bunga pada Mei, hal itu menjadi yang terahir jika dibandingkan dengan perbankan lain‎ yang lebih dahulu menaikkan suku bunga pinjamannya. "Karena BNI tidak pernah main di perang harga," tegas dia.

Menanggapi apa yang dimaksudkan Bank Indonesia‎, Gatot menilai hal itu suatu langkah yang bagus untuk membantu percepatan pembangunan ekonomi Indonesia.

"Kalau indikasi saya, BI menurunkan ini (BI Rate), ekonomi ingin berjalan cepat, sekarang bagaimana reaksi pasar, kalau itu kami lihat dulu situasinya bagaimana," pungkas Gatot. (Yas/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini