Sukses

Kecemasan Pengusaha Tahu Tempe Jadi Perhatian

Pasalnya, selama ini 80 persen bahan baku tahu tempe yakni kedelai masih diimpor.

Liputan6.com, Jakarta - Ambruknya mata uang rupiah hingga Rp 13 ribu per dolar AS membuat banyak pihak gundah. Salah satunya, pengusaha tahu tempe yang mulai ketar-ketir dengan kondisi usahanya jika dolar terus menguat.

Pasalnya, selama ini 80 persen bahan baku tahu tempe yakni kedelai masih diimpor. Tentu proses impor ini memakai mata uang dolar. Pengusaha khawatir mereka terpaksa menaikkan harga untuk mengatasi penguatan dolar ini.

Kekhawatiran pengusaha tahu tempe ini menjadi perhatian pembaca Liputan6.com. Berikut daftar 5 berita paling dicari, Sabtu (14/3/2015):

1. Pengusaha Tahu Tempe Ketar-ketir Lihat Rupiah Terpuruk

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga ke level lebih dari Rp 13 ribu memberikan dampak kepada industri tahu dan tempe di dalam negeri. Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin mengatakan, hal ini karena sebagian besar pasokan kedelai sebagai bahan baku pembuatan tahu dan tempe masih berasal dari impor.

2. Menteri Susi Larang Ikan Ini Masuk ke Indonesia

Pemerintah berkomitmen meningkatkan budidaya ikan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia. Meski lautan Indonesia sangat melimpah, namun produksi perikanan tangkap dari para nelayan masih belum cukup‎ untuk konsumsi dalam negeri. Untuk meningkatkan produksi, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berkomitmen untuk menjalankan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 41/Permen-KP/2014 tentang larangan pemasukan beberapa jenis ikan berbahaya dari luar negeri ke dalam wilayah republik Indonesia.

3. Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi Diumumkan Sore Ini?

Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) telah merumuskan paket kebijakan ekonomi dalam rangka mengurangi defisit transaksi berjalan dan stabilisasi rupiah. Sayangnya, 8 paket kebijakan tersebut masih harus dimatangkan dan dihitung secara detail. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengungkapkan, pemerintah masih menghitung dan mempersiapkan payung hukum dari sejumlah paket kebijakan ekonomi secara terperinci, seperti Peraturan Presiden, Peraturan Menteri, Inpres dan lainnya

4. Ini Alasan Pemerintah Batalkan Pajak Jalan Tol 1 April

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjelaskan pertimbangan pemerintah membatalkan pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) jalan tol 10 persen per 1 April 2015. Alasan utama karena berbenturan dengan rencana kenaikan tarif tol pada tahun ini. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mengungkapkan, April bukanlah waktu tepat untuk memungut pajak jalan tol 10 persen kepada pengguna.

5 .Negara Ini Justru Bersinar di Tengah Hantaman Dolar AS

Negara-negara berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia, kini tengah mengalami ancaman dana keluar di tengah laju penguatan dolar AS. Di antara kecemasan larinya dana asing keluar, para investor masih tetap semangat membenamkan modalnya di satu negara berkembang, Meksiko. "Meksiko merupakan negara yang sangat kami sukai. Baru-baru ini, saham-saham Meksiko dihargai sangat mahal bagi kami tapi dengan depresiasi peso kami mulai melihat banyak kesempatan menarik di sana," ujar Managing Director Advisory Research Jonathan Brodsky seperti dikutip dari CNBC. (Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini