Sukses

Sepi Sentimen, IHSG Berpeluang Menguat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.401-5.514 pada perdagangan saham Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di fase konsolidasi dengan kecenderungan menguat pada perdagangan saham Senin pekan ini.Hal itu lantaran minim sentimen yang terjadi di bursa saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities menuturkan, IHSG berpotensi menguat pada awal pekan ini. Hal itu didukung dari bursa saham Amerika Serikat (AS) yang ditutup menguat pada akhir pekan lalu. Saat ini juga cenderung minim sentimen di bursa saham.

Satrio mengatakan, saat ini level support IHSG cenderung berada di kisaran 5.410-5.460 selama dua pekan ini. IHSG pun diperkirakan mencoba level resistance di kisaran 5.450-5.460.

"Bila IHSG menembus level resistance tersebut maka itu bagus untuk gerak IHSG di awal pekan ini. Kalau tidak maka level support bisa di kisaran 5.040," kata Satrio saat dihubungi Liputan6.com, yang ditulis Senin (22/3/2015).

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, IHSG akan bergerak di area positif pada perdagangan saham Senin pekan ini. Hal itu dapat terjadi bila level support IHSG di kisaran 5.401 masih mampu dipertahankan. Untuk target resistance IHSG di kisaran 5.514.

"Fase konsolidasi masih berlangsung di dalam pergerakan IHSG. Proses perjalanan naik masih terus berlangsung. Kekuatan naik juga belum terlihat berkurang. Support 5.401 masih mampu dipertahankan," kata William dalam ulasannya.

Ia menambahkan, kondisi ekonomi yang cenderung stabil ditambag mulainya fase distribusi dolar Amerika Serikat (AS) sehingga terjadi apresiasi terhadap rupiah dan beberapa mata uang negara lain jadi sentimen IHSG.

Untuk rekomendasi saham, William memilih saham antara lain PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Sedangkan Satrio cenderung merekomendasikan hold. Ia mengatakan, bila terjadi koreksi baru pelaku pasar dapat buy on weakness saham di sektor bank dan konstruksi. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini