Sukses

Melirik Saham Perdana di Kuartal II 2015

Ada empat perusahaan sedang proses melakukan penawaran saham perdana/initial public offering pada kuartal II 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah perusahaan siap mencatatkan saham perdana/listing di pasar modal Indonesia. Perusahaan bergerak di sektor properti terutama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diperkirakan masih menarik bagi pelaku pasar yang mengincar saham perdana pada kuartal II 2015.

Adapun perusahaan-perusahaan yang sedang proses melakukan penawaran saham perdana/initial public offering (IPO) di kuartal II 2015 antara lain PT Puradelta Lestari Tbk, PT PP Property Tbk, PT Merdeka Copper Gold Tbk, dan PT Mega Manunggal Property Tbk.

Anak usaha grup Sinarmas di properti yaitu PT Puradelta Lestari Tbk melepas sekitar 10,84 miliar lembar saham ke publik dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dana hasil IPO perseroan digunakan sebagian besar untuk belanja modal infrastruktur, akuisisi lahan dan modal kerja.

Dalam riset PT Henan Putihrai menyebutkan, perseroan menetapkan harga saham perdana Rp 210 per saham. Perseroan telah menunjuk Macquarie, PT Sinarmas Sekuritas dan CLSA sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Perseroan akan mencatatkan saham perdana pada 29 Mei 2015.

Lalu ada anak usaha perusahaan konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT PP Properti Tbk. Perseroan melepas sekitar 4,91 miliar saham baru atau sekitar 34,98 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga saham perdana yang ditetapkan sebesar Rp 185 per saham. Dengan melihat kondisi itu, perseroan akan memperoleh dana dari hasil IPO Rp 908,78 miliar.

Setelah dua perusahaan tersebut bersiap menawarkan saham perdana, satu perusahaan tambang mineral juga tengah proses pencatatan saham perdana di pasar modal Indonesia.

PT Merdeka Copper Gold Tbk ini menawarkan 874,36 juta saham ke publik atau sekitar 21,7 persen dari total saham perseroan ke publik. Perseroan menawarkan harga saham perdana di kisaran Rp 1.800-Rp 2.100 per saham.

Dana hasil penawaran saham perdana ini antara lain digunakan untuk belanja modal anak usahanya PT Bumi Suksesindo dan sisanya lunasi utang dan modal kerja.

Selain itu, ada juga perusahaan pengembang dan penyedia properti logistik yaitu PT Mega Manunggal Property Tbk untuk melepas saham sebanyak-banyaknya 1,71 miliar saham ke publik dengan nilai nominal Rp 100.

Jumlah saham itu sekitar 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Dana hasil IPO sebagian besar antara lain digunakan untuk membeli tanah di lokasi strategis, dan sisanya untuk belanja modal kegiatan konstruksi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peluang Saham IPO di Kuartal II 2015

Peluang Saham IPO di Kuartal II 2015

IPO perusahaan di kuartal II 2015 ini memang lebih ramai ketimbang kuartal I 2015. Tercatat hanya PT Bank Yudha Bhakti Tbk dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk yang baru mencatatkan saham perdana  pada kuartal I 2015.

Padahal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung fluktuasi di kuartal II 2015. Kekhawatiran terhadap kinerja emiten di kuartal I 2015 berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi sehingga menekan IHSG. Bahkan IHSG hanya stagnan di level 5.227 pada penutupan perdagangan saham Jumat 15 Mei 2015.

Namun, Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, ada sejumlah saham IPO yang menarik perhatian pelaku pasar di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung konsolidasi. Apalagi pelaku pasar juga menunggu perbaikan ekonomi dan kinerja emiten.

"Saya melihat PT PP Properti dan Putradelta Lestari menarik. PP Properti termasuk BUMN dan mempunyai proyek banyak," kata Hans saat dihubungi Liputan6.com, Senin (18/5/2015).

Ia menambahkan,  saat ini price earning ratio (PER) PP Properti juga sekitar 8,8 kali dengan earning per share (EPS) sekitar 21. "Harga sahamnya menarik. Tapi cuma oversubcribe atau kelebihan permintaan sekitar 2 kali. Jadi bisa naik 15 persen-20 persen saat hari pertama pencatatan," ujar Hans.

Selain itu Hans menilai, IPO Puradelta Lestari menarik karena didukung dari grup Sinarmas. Anak usaha Sinarmas ini juga memiliki cadangan lahan besar dengan daerah berkembang. Perseroan berlokasi di Cikarang pusat, Bekasi KM 37 arah barat Jakarta.

Dalam riset PT Henan Putihrai menyebutkan kalau, dengan prospek pengembangan infrastruktur oleh pemerintah di wilayah itu maka menjadikan area Bekasi dan Cikarang sebagai salah satu tujuan favorit investor untuk mengembangkan fasilitas produksinya. Hal itu terlihat dari tingginya porsi penanaman modal asing yang tercatat di area Jawa Barat.

Sedangkan Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menilai, saham IPO menarik bagi pelaku pasar tergantung dari kinerja perusahaan dan siapa dibalik perusahaan itu. Reza melihat, dari animo pelaku pasar, investor lebih tertarik dengan IPO PP Properti.

"IPO PP Properti diminati karena pelaku pasar melihat induk usahanya yaitu PT PP Tbk. Akan tetapi bukan berarti yang lain tidak menarik. Kalau yang lain punya kinerja baik mungkin juga diminati," kata Reza.

Karena itu, Reza menuturkan, bila pasar saham sedang lesu tetapi harga saham perdana ditawarkan wajar dan didukung kinerja perusahaan maka dapat menarik bagi pelaku pasar. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini