Sukses

Pemerintah Genjot Infrastruktur, Laju IHSG Membaik

Pergerakan IHSG tergantung dari realisasi belanja modal pemerintah yang diharapkan dongkrak pertumbuhan ekonomi.

Liputan6.com, Jakarta Perlambatan ekonomi global berdampak pada kinerja pasar modal melalui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Indeks saham diperkirakan tak terlalu cerah pada kuartal II 2015.

Direktur PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, saat ini kinerja pasar modal hanya menanti realisasi belanja modal pemerintah yang diharapkan mengerek IHSG.

"IHSG memang ini masih mungkin untuk naik. Perkiraan saya  5.350-5.400 batas atasnya. Level bawahnya 5.100-5.150 level target kita pada kuartal II. Mungkin IHSG menembus  5.500 pada kuartal III," ujar Hans kepada Liputan6.com, seperti ditulis di Jakarta, Selasa (19/5/2015)

Dia menuturkan, kinerja IHSG tak terlalu baik sejalan dengan perlambatan ekonomi RI. Pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 4,7 persen pada kuartal I 2015. Perlambatan ekonomi RI sendiri ditekan oleh pelemahan ekonomi mitra dagang Indonesia seperti China.

Sampai akhir tahun, ekonomi China diperkirakan berada pada level 7 persen."Harga komoditas juga melambat," tambahnya.

Pelemahan ekonomi RI sendiri menekan daya beli masyarakat yang berdampak kinerja emiten."Komoditas melambat, harga cenderung rendah, di daerah daya beli rendah, ditambah kenaikan BBM," ujar Hans.

Secara khusus, melemahnya daya beli masyarakat berimplikasi pada kredit macet yang menekan saham-saham sektor perbankan. Lalu realisasi belanja pemerintah yang belum diwujudkan akan menekan saham-saham kontruksi. "Harusnya pemulihan lebih bagus. Pemerintah bangun infrastruktur, di daerah terima uang," tandas dia. (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.