Sukses

Tips Jadi Orang Sukses dari Bos PT Taspen

Berdasarkan catatan BNN, pelajar menempati posisi kedua setelah pekerja yang menjadi sasaran narkoba.

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi mahasiswa merupakan titik awal kemana generasi muda akan melangkah dalam menentukan karir ke depannya. Untuk itu, masa-masa ini banyak yang mengatakan sebagai masa penentu.

Banyak orang yang menyesal karena melewatkan masa-masa di bangku kuliah dengan sia-sia, namun banyak juga orang yang sukses melalui bangku kuliah kemudian memimpin sebuah perusahaan.

Direktur Utama PT Taspen Persero) Iqbal Latanro, menjadi salah satu orang sukses yang berhasil melewati bangku kuliah dengan tidak sia-sia.

Di hadapan ratusan mahasiswa UIN Syarief Hidayatullah, Ciputat, pada Kamis (19/11/2015), Iqbal menceritakan pengalamannya hingga dipercaya menjadi Direktur Utama di PT Taspen (Persero). Dia mengatakan, jika ingin maju maka harus menjadi orang yang sehat dan selalu memposisikan dirinya cerdas.


Diakuinya, pada masa kuliah dulu dirinya bukan tergolong orang cerdas. Namun, dia memiliki keinginan besar untuk selalu bertanya dan belajar.

"Saya adalah orang biasa saja, bukan termasuk golongan orang smart. Tapi saya tahu kelemahan saya. Trik saya, kalau kuliah harus duduk di paling depan jadi kita bisa meyakinkan dosen kalau kita serius. Aktif di kelas, ikut organisasi, membaca, dan banyak teman," kata Iqbal dalam keterangannya, Jumat (20/11/2015).

Dia pun membagi 5 kunci sukses untuk menjadi orang hebat yaitu positive attitude, confidence, creative, focus, dan have vision. "Kita tidak perlu bermimpi jadi kaya raya, mimpi harus yang bisa dicapai. Kita biasakan berpikir positif," kata Iqbal.

Sementara itu, Direktur Peran Serta Masyarakat BNN Sinta Dame Simanjuntak yang menemani Iqbal saat memberikan kuliah umum, berpesan agar anak muda harus selalu berpikir kreatif dan bergabung dalam kegiatan yang positif jika ingin sukses. Hal ini untuk menghindari bahaya penyalahgunaan narkoba.

Karena berdasarkan catatan BNN, pelajar menempati posisi kedua (27,32 persen) setelah pekerja (50,34 persen) yang menjadi sasaran narkoba. Menurutnya, keinginan anak muda yang sering bereksperimen menjadi faktor utama penyalahgunaan narkoba.

"Luar biasa tipuan penggunaan narkoba. Pelajar yang menjadi sasaran empuk. Kami tidak bisa menjaga semua pelajar, untuk itu kami mengajak para pelajar untuk menjadi penggiat anti narkoba," kata Sinta. (Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.