Sukses

Cuma Bangun 20 Km Tol dalam 3 Tahun, Malu dengan China

Proyek tol dalam kota Bandung sebenarnya sudah lama digagas dan telah mendapatkan pemodal yaitu JAICA.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Bandung akan membangun ruas jalan tol dalam kota sepanjang 20 km yang ditargetkan dapat dimulai awal tahun depan. Jalan bebas hambatan ini diharapkan menjadi pengurai kemacetan di kota kembang tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli mengatakan, dari pertemuan yang dilakukan dengan Walikota Bandung Ridwan Kamil, dirinya mendapatkan laporan jika mulai dibangun tahun depan, jalan tol ini baru bisa beroperasi pada 2019 mendatang. Namun menurutnya waktu pembangunan tersebut terlalu lama.

"Dalam kaitan itu rencana konstruksi itu baru bisa beres pada 2019, ini cara kerja yang lama lambat dan harus diubah," ujarnya di Jakarta, Selasa (24/11/2015).


Rizal menyatakan, jika membangun tol sepanjang 20 km saja membutuhkan waktu selama 3 tahun, maka Indonesia tidak akan mampu menandingi China yang bisa membangun jalan tol sepanjang 1.000 km dalam setahun.

"Kita harus malu dengan China untuk bikin jalan tol 1.000 km satu tahun, walaupun pembebasan tanahnya memang lebih gampang," ungkapnya.

Jika proyek ini bisa dimulai pada awal tahun depan, Rizal meminta agar pengerjaannya dilakukan secara cepat. Jika perlu, Pemerintah Kota Bandung menambah jumlah kontraktor sehingga pada 2017 jalan tol ini sudah dinikmati oleh warga Bandung.

"Kami ingin konstruksi dipercepat sehingga bisa selesai akhir tahun 2017. Kalau kontraktor nggak sanggup, tambah kontraktornya. Yang penting standar kualitas sama. Saya pernah tinggal lama di Bandung, kuliah di Bandung, jadi saya juga ingin Bandung menjadi kota yang nyaman," tandasnya. 

Sebelumnya, Rizal juga mengatakan bahwa proyek ini sebenarnya sudah lama digagas dan telah mendapatkan pemodal yaitu JAICA. Namun hingga saat ini belum juga teralisasi lantaran terkendala pembebasan lahan yang sebenarnya dimiliki oleh sejumlah kementerian dan lembaga (K/L).

"Proyek ini tidak jadi-jadi karena tanah itu milik departemen dan lembaga. Ada 18 departemen dan lembaga. Sampai sekarang belum juga beres," lanjutnya.

Menurut Rizal, pihaknya akan membantu Walikota Bandung untuk menyelesaikan permasalahan ini melalui koordinasi dengan K/L terkait. Nantinya akan dibicarakan apakah lahan tersebut bisa diberikan secara gratis atau dibeli dengan skema yang perlu pembahasan lebih lanjut.

"Pada dasarnya kita ingin departemen dan lembaga ini menyerahkan tanah itu untuk dibuat jalan tol. Karena ada aturannya bahwa tanah negara kalau tidak dipakai bisa digunakan untuk publik. Kalau pun perlu diganti, bisa dpikirkan dananya dari mana, apakah dengan APBN atau tuker guling, atau dengan dikasih saham kalau itu badan usaha," jelasnya.

Rizal menambahkan, proyek tol ini rencananya akan dimulai pada Januari 2016. Sehingga diharapkan proses pembebasan lahan ini bisa selesai sebelum awal tahun depan agar proses pembangunannya sesuai target. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini