Sukses

Dolar AS Perkasa, Harga Emas Tertekan ke Level Terendah

Harapan kenaikan suku bunga bank sentral AS pada Desember 2015 memberikan sinyal negatif untuk harga emas.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas berada di level terendah dalam hampir enam tahun pada perdagangan Kamis pekan ini. Hal itu seiring dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat. Data ekonomi AS membaik membuat harapan kembali kenaikan suku bunga bank sentral AS dapat dilakukan pada Desember 2015.

Di pasar spot, harga emas sedikit berubah ke level US$ 1.071,96 per ounce setelah turun 0,4 persen pada Rabu pekan ini.Indeks dolar AS pun cenderung menguat terhadap sejumlah mata uang utama ke level 100,18.

Penguatan dolar AS pun membebani harga emas.Selain itu, data ekonomi AS menunjukkan perbaikan. Data ekonomi AS menunjukkan kalau produksi manufaktur cenderung naik jauh di atas harapan ekonomi pada Oktober. Sedangkan rencana pengeluaran bisnis melonjak.

"Dolar AS sebagai katalis harga emas. Indeks dolar AS berada dalam level penguatan ke 100,39. Level ini memberikan tekanan untuk harga emas," ujar Analis ScotiaMocatta seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (26/11/2015).

Level indeks dolar AS ke 100,39 merupakan level tertinggi sejak April 2003. Sebelumnya di awal pekan, harga emas sempat menguat lantaran dipicu sentimen penembakan pesawat Rusia oleh Turki.

Mengutip riset www.fortisasiafutures.com, harga emas cenderung melemah di sesi perdagangan Asia pada Kamis pekan ini. Investor melihat ketegangan di Timur Tengah, dan juga sinyal lebih lanjut tentang kenaikan suku bunga bank sentral AS pada Desember 2015.

Sejumlah data ekonomi yang solid semakin menimbulkan keyakinan kalau bank sentral AS semakin dekat menaikkan suku bunga pada Desember 2105.  Ini memberikan sinyal negatif untuk harga emas.

Kemarin malam, Biro Departemen Perdagangan menyatakan pendapatan pribadi AS naik 0,4 persen, sejalan dengan perkiraan sebelumnya.Untuk belanja konsumen naik 0,1 persen pada Oktober.

Di sisi lain, sektor pabrik menunjukkan tanda-tanda kekuatan baru setelah pesanan barang tahan lama naik 3 persen pada Oktober, jauh di atas perkiraan sebelumnya.

"Harga emas masih bergulir di bawah rata-rata pergerakan 20 dan 50 harian. Stochastic masih berada di area jenuh jual. Resistance dan support berada di harga US$ 1.077,50-US$ 1.064,60," tulis riset tersebut. (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini