Sukses

BEI Tunggu Penjelasan Perubahan Laporan Keuangan Sekawan

BEI juga melihat ada kejanggalan di PT Sekawan terkait pengunduran diri direksi.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) masih menunggu penjelasan dari PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) terkait perubahan laporan keuangan periode Juni 2015 dan September 2015. Perusahaan menggunakan metode laporan keuangan yang berbeda dalam dua periode yang berurutan.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan perubahan penggunaan metode laporan keuangan yang dilakukan oleh SIAP dinilai ganjil. "Mereka melaporkan laporan keuangan yang menggunakan pedoman Pernyataan Standar Akutansi Keuangan (PSAK) yang berbeda. Jadi kita minta keterangan perusahaan dan akuntannya. Semacam ada pengantar periode laporan sebelumnya ke sekarang," kata dia di Jakarta, Rabu (23/12/2015).

Samsul menjelaskan, perubahan metode pencatatan memang biasa dilakukan. Namun biasanya perubahan metode tersebut dilakukan untuk memenuhi permintaan pihak tertentu. Tujuannya, untuk memperbaiki laporan keuangan. "Menyesuaikan metode pas menurut PSAK, biasanya ada permintaan pihak tertentu untuk memperbaiki laporan keuangan," ujarnya.

Namun demikian, Samsul menuturkan tidak memberikan target terkait untuk hal tersebut. Lantaran, SIAP telah memberikan laporan keuangan sebelumnya.

Seperti diketahui, perseroan menyampaikan laporan keuangan Juni 2015 menggunakan PSAK 2013. Dalam laporan tertulis total aset sekitar Rp 4,9 triliun. Total aset tersebut mencantumkan hasil akuisisi dari anak RITS Venture Limited sebesar Rp 4,7 triliun.

Dalam laporan September 2015, perseroan tak memberikan informasi tersebut dan menggunakan PSAK 2009, sehingga total aset turun menjadi Rp 307 miliar.

Sebelumnya, BEI juga melihat ada kejanggalan di PT Sekawan terkait pengunduran diri direksi. Sebagaimana diketahui, pada tanggal 23 November 2015 manajemen SIAP telah menerima surat pengunduran diri tiga anggota direksi yang berlaku efektif pada 1 Januari 2016.

Adapun tiga direksi tersebut antara lain Direktur Utama SIAP Suluhuddin Noor, Direktur Keuangan Jeffrey Messakh, Direktur HRGA Agustanzil Sjachroezah.

"Buat saya sih, kenapa mundur. Kalau satu direktur itu biasa, dua direktur luar biasa, kalau tiga direktur ada yang tidak biasa. Buat saya ada yang tidak biasa," kata Direktur Utama BEI Tito Sulistio.

Memang, alasan pengunduran tersebut belum terlalu jelas, apakah terkait dengan skandal dugaan gagal bayar saham SIAP. Akan tetapi, Tito mengatakan proses investigasi terhadap kasus tersebut terus berjalan.

"Kerja sama terus dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tapi perkembangannya nggak bisa diceritakan. Ada kirim lagi, brokernya sedang bicara, sedang ada mediasi," ungkap Tito.

Berdasarkan keterbukaan BEI, Sekretaris Perusahaan Herry Priambodo mengatakan, Dewan Komisaris telah mengagendakan Rapat Dewan Komisaris pada 26 November 2015. Dalam rapat tersebut dibahas penetapan keputusan terkait dengan penerimaan surat pengunduran diri tersebut.

Dalam rapat itu, juga dibahas rencana penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk persetujuan perubahan susunan pengurus sesuai dengan perundangan dan ketentuan yang berlaku. (Amd/Gdn)


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.