Sukses

IHSG Menguat di Awal Sesi

IHSG dibuka menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Berbeda dengan pelemahan di Wall Street dan bursa saham Asia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Pada saat prapembukaan, Kamis (28/1/2016), IHSG tercatat melemah tipis 0,911 poin atau 0,02 persen menjadi 4582,71. Sementara indeks LQ45 dibuka turun 0,259 poin atau 0,03 persen ke 793,7.

Tak lama, pada pukul 09.00 WIB, IHSG melejit naik 3,745 poin atau naik 0,08 persen menjadi 4.587,37 dan terus menguat hingga menyentuh level tertinggi 4.603,2.

Sebanyak 73 saham menguat sehingga mendorong IHSG. Sementara 52 saham melemah dan 42 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 13.723 kali dengan volume perdagangan saham 395,9 juta saham. Nilai transaksi perdagangan saham sekitar Rp 335,2 miliar.


Investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 13,3 miliar. Sementara pemodal lokal melakukan aksi beli sekitar Rp 14 miliar.

Secara sektoral, hampir semua mampu berada di zona hijau. Sektor yang menguat tertinggi adalah konsumen 1,23 persen, pertambangan 1,03 dan manufaktur 0,91 persen. Sektor yang memerah, yaitu infrastruktur, perdagangan dan aneka industri.

Saham-saham mencatatkan top gainer antara lain saham ELSa naik 9,93 persen ke level Rp 210 per saham, saham GPRA mendaki 7,43 persen ke level Rp 188 per saham, dan saham MDRN menguat 6,93 persen ke level Rp 108 per saham.

Saham-saham tertekan antara lain saham JAWA susut 9,95 persen ke level Rp 181 per saham, saham BBYB melemah 9,09 persen ke level Rp 150 per saham, dan saham GOLL melemah 6,67 persen ke level Rp 70 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan potensi pergerakan IHSG terlihat menuju level resistance 4.608. Level itu perlu digapai untuk memperkuat pola kenaikan jangka pendek IHSG. Adapun level support IHSG di kisaran 4.474.

"Namun tetap perlu dicermati pergerakan harga komoditas jika menganut pola investasi jangka pendek. Namun bagi investor jangka panjang ini merupakan momen untuk akumulasi beli," ujar William dalam ulasannya. (Ndw/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.