Sukses

Top 3: Orang-orang yang Rela Tinggal di Mobil

Berikut 3 artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Kamis (25/2/2016):

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda merasa gaji Anda banyak terpotong untuk membayar sewa kontrakan atau apartemen? Jika Anda merasakan hal seperti itu, mungkin cara yang dilakukan oleh orang-orang ini bisa dijadikan inspirasi.

Mobil biasanya digunakan sebagai alat transportasi yang dapat memudahkan Anda untuk bepergian. Namun tidak bagi mereka. Selain sebagai alat transportasi, mereka ternyata mengubah kendaraan roda empat tersebut sebagai tempat tinggal.

Artikel mengenai orang-orang yang rela tinggal di mobil dengan tujuan penghematan menjadi artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut 3 artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Kamis (25/2/2016):

1. Demi Hemat, Orang-orang Ini Rela Tinggal di Mobil
Mobil biasanya digunakan sebagai alat transportasi yang dapat memudahkan Anda untuk berpergian. Namun tidak bagi mereka.
Sejak awal bekerja di Google pada tahun 2014, Brandon menyewa sebuah apartemen yang bisa ditinggali oleh empat orang. Harganya pun tak murah. Jika dihitung, harga sewa semalamnya mencapai US$ 140 atau sekitar Rp 2 juta.

Lama-kelamaan ia merasa tak ada gunanya untuk membuang uang sebanyak itu untuk sekadar menyewa apartemen. Pasalnya, ia hanya memakai apartemennya untuk tidur.

Akhirnya, ketimbang membuang banyak uang untuk membayar sewa apartemen mahal, Brandon mengambil jalan lain. Ia memanfaatkan semua fasilitas yang diberikan Google secara maksimal, termasuk makan dan mandi di kantor.

Selebihnya, untuk tidur di malam hari, Brandon memilih tidur di sebuah mobil boks yang diparkir di lahan parkir kantor Google. Berita selengkapnya baca di sini.

2. 24 Negara dengan Belanja Seks Terbesar, RI Urutan Berapa?
Ilustrasi PSK di lokalisasi. (Istimewa)
Sama halnya dengan bisnis narkoba, bisnis prostitusi terlarang namun menggiurkan. Buktinya, pendapatan bisnis prostitusi di dunia mencapai US$ 186 miliar atau Rp 2.501 triliun per tahun.

Meski tak bisa dibenarkan, tak heran kasus prostitusi, terutama perdagangan manusia, masih marak. Pekerja seks komersial (PSK) pun kini tak hanya dilakukan orang dewasa. Para kriminal perdagangan manusia menyasar anak-anak di bawah umur.

Tak juga bisa dibenarkan, PSK dan juga para pelaku bisnis di lingkungan tersebut melihat bisnis ini menggiurkan. Mereka mencari jalan pintas bekerja dengan cara haram, bahkan melanggar hukum. Berita selengkapnya baca di sini.

3. Mau Beruntung Layaknya Orang Kaya? Pakai 5 Taktik Ini
Orang-orang ini mengalami jatuh miskin setelah sempat kaya raya karena menang lotere.
Faktor keberuntungan memainkan peranan besar dalam peningkatan kekayaan seseorang. Walaupun Anda tidak dapat memilih akan sebagian besar hal yang terjadi dalam hidup, ternyata keberuntungan bukanlah sebuah kebetulan.

Dalam bukunya The Luck Factor, profesor Richard Wiseman, seorang psikolog dari Universitas Hertfordshire, telah melakukan penelitian terhadap 400 orang yang memiliki karakter yang beruntung dan tidak beruntung dengan berbagai jenis latar belakang umur dan pekerjaan.

Dalam penelitiannya bertahun-tahun ia mengungkapkan bahwa keberuntungan bukanlah kemampuan magis atau hasil dari keberuntungan acak. Berita selengkapnya baca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.