Sukses

IHSG Kembali Tertekan di Awal Perdagangan

Ada sebanyak 37 saham melemah sehingga membuat IHSG tertekan.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah pada pembukaan perdagangan Rabu (16/3/2016). Sentimen dari luar masih menjadi penekan IHSG.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (16/3/2016), IHSG turun tipis 1,174 poin atau 0,02 persen ke level 4.848,60. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00, IHSG masih turun 2,88 poin atau 0,07 persen ke level 4.846,38. Indeks saham LQ45 ikut melemah 0,10 persen ke level 445,48. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Ada sebanyak 37 saham melemah sehingga membuat IHSG tertekan. Namun 87 saham menghijau sehingga menahan pelemahan IHSG. Di luar itu, terdapat 55 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 4.850,86 dan terendah 4.842,28 pada Rabu pagi ini. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 8.448 kali dengan volume perdagangan 210 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 186 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham perkebunan naik 0,25 persen, sektor saham pertambangan menguat 0,37 persen dan sektor saham konstruksi naik ,018 persen.

Sedangkan sektor yang turun adalah sektor saham industri dasar yang melemah 0,47 persen, sektor saham manufaktur susut 0,27 persen, dan sektor saham aneka industri tergelincir 0,25 persen.

Investor asing mencatatkan aksi jual sekitar Rp 15 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 15 miliar.

Saham-saham yang menggerakan indeks saham dan mencatatkan penguatan antara lain saham DAJK naik 19,44 persen ke level Rp 172 per saham, saham EMDE menguat 13,92 persen ke level Rp 180 per saham, dan saham LEAD naik 9,88 persen ke level Rp 178 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham RUIS melemah 9,26 persen ke level Rp 197 per saham, saham SKBM susut 6,86 persen ke level Rp 475 per saham, dan saham BINA melemah 6,67 persen ke level Rp 280 per saham.

Analis PT BNI Securities Maxi Liesyaputra menjelaskan, pada perdagangan kemarin IHSG mencatat koreksi sepanjang sesi, sejalan dengan pelemahan bursa regional. "Hal tersebut terjadi setelah Bank of Japan mengumumkan kebijakannya yang mempertahankan suku bunga negatif," jelasnya.

Penurunan indeks regional tersebut juga akibat tekanan dari berlanjutnya penurunan harga minyak yang menyentuh level US$ 36 per barel dari sekitar USD US$ per barel.

Sementara Dow Jones ditutup relatif flat dengan kenaikan hanya 0,13 persen ke level 17251,5 sambil menunggu keputusan suku bunga the Fed pada FOMC meeting. Maxi memperkirakan bahwa IHSG pada hari ini akan melanjutkan penurunannya. (Gdn/Zul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.