Sukses

Memilih Kredit Produktif yang Menguntungkan

Membeli barang dan produk secara kredit lantaran kurang persiapan.

Liputan6.com, Jakarta - Membeli barang dengan kredit atau menyicil memang sudah hal umum. Cara itu dilakukan mengingat karena kurang persiapan dan bisa juga karena kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi.

Akan tetapi, membeli barang secara kredit juga harus diperhatikan. Hal ini agar tidak membebani keuangan dan menjadi kebiasaan buruk.

Perencana Keuangan dari One Shildt Financial Consulting Budi Raharjo menuturkan semua barang dapat dibeli dengan kredit. Namun ada sejumlah hal perlu dipertimbangkan ketika membeli barang dengan kredit.

Pertama, apakah produk tersebut menguntungkan atau tidak. Hal itu mengingat membayar secara kredit ada dua hal yang dibayar yaitu cicilan dan bunga.

"Artinya membeli barang itu lebih mahal dari seharusnya. Kita seharusnya untung. Memang untung itu tak selalu nilainya nail. Tentunya harapan kita barang yang dibeli kita itu naik," ujar Budi saat berbincang dengan Liputan6.com seperti ditulis Minggu (27/3/2016).

 

Kedua, saat membeli barang secara kredit juga harus memperhatikan manfaat. Budi menuturkan, apakah manfaat barang yang dibeli itu lebih produktif dan menghasilkan.

Lalu apa saja sebaiknya produk apa yang dibayar secara kredit? Budi menuturkan rumah dapat menjadi salah satu pilihan untuk pembayaran yang dicicil dalam jangka panjang. Harga properti terus naik jadi pertimbangan untuk membeli rumah meski bantuan kredit.

"Nilai barang dicicil sebaiknya dalam jangka panjang tapi nilainya meningkat seperti rumah. Rumah dibutuhkan segera bagi keluarga yang baru saja menikah. Kalau memakai tabungan dan investasi lama jadi bisa melakukannya dengan bantuan kredit perumahan," ujar dia.

Budi menyebutkan, kredit perumahan itu sebagai utang produktif. Lantaran nilai bunga yang dibayarkan itu akan lebih rendah dari harga properti itu sendiri. Kedua, kredit usaha. Budi menambahkan, kredit usaha dapat dijadikan modal untuk usaha. "Jadi bisa jual barang dan bisa lebih mahal dari bunga dan cicilannya," kata dia.

Budi juga mengingatkan untuk menghindari kredit konsumtif. Kredit ini tidak banyak berfungsi karena hanya memenuhi keinginan. Misalnya membeli peralatan elektronik.

"Ada yang sifatnya kemewahan bukan kebutuhan dasar. Tidak tunjang produktivitas. Ini harus kita hindari karena selain nilainya cepat turun tapi kita juga bayar bunga. Bayar bunga ini sebenarnya bayar mahal dua kali lipat dari seharusnya," tutur Budi.

Selain itu, agar pembayaran cicilan kredit lancar, Budi menyarankan agar pembayarannya dilakukan usai mendapatkan gaji.

"Ketika sudah terima gaji lalu prioritaskan pengeluaran untuk membayar cicilan, lalu bayar pajak itu sudah pasti, dan kemudian tabungan, asuransi dan kebutuhan-kebutuhan lainnya," kata dia. (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini