Sukses

Top 3: 7 Negara dengan Standar Hidup Tertinggi di Dunia

Berikut tiga artikel terpopuler di kanal bisnis yang dirangkum pada Selasa 5 Juli 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Standar hidup suatu negara tentunya mewakili kesejahteraan hidup dari warga negaranya. Selama ini, standar hidup suatu negara dihitung berdasarkan Produk Domestik Bruto, atau besarnya nilai jual produk domestik dari negara tersebut.

Mengutip dari Business Insider, ternyata ada faktor lain penentu standar hidup suatu negara seperti kebutuhan dasar hidup (kesehatan, sanitasi, dan rumah), peningkatan taraf hidup (edukasi, dan teknologi), hingga kebebasan (kebebasan berbicara, dan saling toleransi).

Faktor-faktor ini kemudian diukur, dan dihitung dengan nilai tertinggi 100 untuk standar hidup tertinggi. Berdasarkan perhitungan tersebut, ada 7 negara dengan standar hidup tertinggi. Artikel 7 negara dengan standar hidup tertinggi di dunia telah menyita perhatian pembaca di kanal bisnis Liputan6.com pada awal pekan ini.

Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di kanal bisnis? Berikut tiga artikel terpopuler di kanal bisnis yang dirangkum pada Selasa (5/7/2016):

1. 7 Negara dengan Standar Hidup Tertinggi di Dunia

Standar hidup suatu negara tentunya mewakili kesejahteraan hidup dari warga negaranya. Selama ini, standar hidup suatu negara dihitung berdasarkan Produk Domestik Bruto, atau besarnya nilai jual produk domestik dari negara tersebut.

Mengutip dari Business Insider, ternyata ada faktor lain penentu standar hidup suatu negara seperti kebutuhan dasar hidup (kesehatan, sanitasi, dan rumah), peningkatan taraf hidup (edukasi, dan teknologi), hingga kebebasan (kebebasan berbicara, dan saling toleransi).

Faktor-faktor ini kemudian diukur, dan dihitung dengan nilai tertinggi 100 untuk standar hidup tertinggi. Selengkapnya baca berita di sini

2. Uang Palsu Paling Banyak Beredar di Kota Ini

Peredaran uang palsu patut diwaspadai oleh masyarakat saat ini. Terlebih menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri. Jelang perayaan umat Islam, biasanya peredaran uang palsu mengalami peningkatan.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Ronald Waas mengungkapkan peredaran uang palsu seiring terjadi di beberapa kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, dan lainnya. Ini yang harus menjadi perhatian masyarakat dan aparat penegak hukum. Selengkapnya baca berita di sini

3. Ini Alasan Menteri Yuddy Tak Gelar Open House Lebaran Tahun Ini

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Yuddy Chrisnandi menyebut dirinya tidak akan mengadakan open house pada Lebaran tahun ini. Hal tersebut ditujukan supaya para pegawai maksimal menikmati libur Lebaran.

"Ini memang sifatnya internal Kementerian PAN-RB. Bahwa PAN-RB mulai membiasakan sejak tahun lalu tidak melakukan open house," kata dia seperti ditulis di Jakarta, Senin 4 Juli 2016.

Dia mengatakan, itu juga upaya menghilangkan stigma jika open house lekat dengan tradisi para pejabat pemerintah. Padahal, open house membuat pegawai pemerintah tak leluasa liburan. Selengkapnya baca berita di sini(Ahm/Ndw)

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.
 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.